Jumat 04 Oct 2019 08:55 WIB

Spanyol Siapkan Dana Darurat Atasi Kebangkrutan Thomas Cook

Pemerintah Spanyol menyiapkan dana 329 juta dolar AS untuk atasi dampak kebangkrutan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Wisatawan yang telantar mengantre di konter Thomas Cook di Bandara Cancun, Meksiko, Senin (23/9). Perusahaan travel Inggris Thomas Cook bangkrut sehingga menyebabkan ribuan pelanggannya di dunia telantar.
Foto: AP Photo/Victor Ruiz
Wisatawan yang telantar mengantre di konter Thomas Cook di Bandara Cancun, Meksiko, Senin (23/9). Perusahaan travel Inggris Thomas Cook bangkrut sehingga menyebabkan ribuan pelanggannya di dunia telantar.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID --  Pemerintah Spanyol mulai menyiapkan skema untuk mengatasi kebangkrutan yang dialami biro perjalanan Thomas Cook. Dikutip dari AP, Jumat (4/10), Menteri Pariwisata Spanyol Caretaker Reyes Maroto mengatakan pemerintah sudah menyiapkan dana sekitar 329 juta dolar AS untuk menangani dampak dari kebangkrutan tersebut.

Maroto mengatakan skema tersebut akan termasuk juga akses kredit 200 juta euro untuk bisnis yang terkena dampak dari kebangkrutan biro perjalanan Thomas Cook. Dia memastikan pemerintah juga akan memberikan stimulus untuk penciptaan lapangan kerja baru.

Baca Juga

Tak hanya itu, diskon harga tiket penerbangan juga tampaknya akan diupayakan pemerintah Spanyol. Khusunya diskon harga tiket pesawat ke dua kepulauan Spanyol yang paling terkena dampak krisis.

Kabinet Spanyol dipastikan akan menyetujui keputusan darurat untuk mengatasi kebangkrutan tersebut. Maroto menuturkan kepastian skema tersebut akan disetujui pada 11 Oktober 2019.

Dia mengatakan Kepulauan Canary di lepas pantai barat laut Afrika diperkirakan akan kehilangan 400 ribu wisatawan musim dingin tahun ini. Sementara Kepulauan Balearic di sebelah timur Semenanjung Iberia setidaknya akan kehilangan 300 ribu pengunjung.

Terlebih, Maroto mengatakan dampak buruk juga berpotensi akan terjadi kepada karyawan biro perjalanan Thomas Cook. Pemerintah mengatakan 3.400 orang akan menanggung risiko karena melakukan kontrak kerja dengan Thomas Cook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement