Jumat 04 Oct 2019 07:20 WIB

Alien Dituding Mata-Matai Manusia, yang Benar?

Jarak asteroid-Bumi buat benda luar angkasa itu jadi tempat ideal Alien intai Bumi.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Alien Dituding Mata-Matai Manusia, yang Benar?. (FOTO: Unsplash/Shelton Media)
Alien Dituding Mata-Matai Manusia, yang Benar?. (FOTO: Unsplash/Shelton Media)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Ilmuwan Amerika membeberkan teori kalau alien memata-matai Bumi menggunakan pengintai yang disematkan di antara asteroid. Fisikawan Universitas Stanford Amerika Serikat, Ronald Bracewell sempat mengungkapkan teori kelompok galaksi superior pada 1960.

Itu artinya, galaksi dapat digunakan untuk menyelidiki dan memantau bentuk kehidupan lain. Menanggapi gagasan itu, Fisikawan James Benford menyampaikan, “asteroid dekat Bumi (co-orbital objects) jadi tempat yang paling ideal sebagai medium pengintaian. Batuan-batuan itu berada di sekeliling Bumi dan Matahari.”

Baca Juga: Bisnis Luar Angkasa Masih Seksi, Perusahaan Ini Niat Buka Hotel di Antariksa!

Namun, baru sedikit batu yang pernah ditemukan. Yang terbaru bernama HO3 2016, telah mengorbit di sekitar Bumi hampir seratus tahun. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menganalogikannya sebagai rekan setia dari planet tempat kita tinggal.

“HO3 2016 mengelilingi planet kita, tetapi tak pernah pergi terlalu jauh karena Bumi dan Asteroid sama-sama berputar di sekitar Matahari,” jelas peneliti NASA, Paul Chodas.

Sementara itu, Benford mengatakan, jarak antara asteroid dan Bumi membuat benda luar angkasa itu menjadi tempat ideal untuk Alien mengintai Bumi. Bahkan mungkin, ada alat pendukung pengintaian di asteroid seperti HO3 2016.

“Kita harus selidiki, entah melalui pengamatan spektrum elektromagnetik ataupun radar planet, ahkan mengunjunginya menggunakan pesawat ruang angkasa,” tulis Benford.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement