Senin 30 Sep 2019 17:15 WIB

Kemhan-Pertamina Kerja Sama Penggunaan Antidrone

Penggunaan antidrone untuk melindungi kilang minyak dan gas bumi dari ancaman drone.

Serikat Pekerja Pertamina Balongan menggelar demo penolakan pengalihan bisnis LNG ke PGN.
Foto: Foto:. Lilis Sri Handayani/Republika
Serikat Pekerja Pertamina Balongan menggelar demo penolakan pengalihan bisnis LNG ke PGN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam penggunaan antidrone atau (drone jammer) untuk melindungi kilang minyak dan gas bumi yang dimilikinya dari ancaman serangan pesawat tanpa awak atau drone.

Menhan Ryamizard Ryacudu dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (30/9), mengatakan, pihaknya sangat terbuka dan siap bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pengamanan objek vital nasional.

Baca Juga

PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan, kata dia, merupakan salah satu kilang pengolahan minyak dan gas bumi milik negara yang berlokasi di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Sesuai dengan amanat Undang-Undang, obvitnasatau obyek vital nasional harus dilindungi dari berbagai ancaman serangan karena menyangkut kemaslahatan rakyat Indonesia," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak di Ruang Udara yang Dilayani Indonesia dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara Republik Indonesia.

Dua unit drone jammer gun model dan static drone jammer milik Kemhan sudah terbukti mampu menangkal atau mencegah serangan udara melalui penggunaan drone.

"Penggunaan bersama antidrone sebagai komitmen nyata Kemhan dalam menjaga serta melindungi objek vital nasional (obvitnas) dari ancaman serangan drone termasuk, di antaranya kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan," ujarnya.

Purnawirawan jenderal bintang empat ini, menyebutkan, kerja sama peminjaman pesawat antidrone itu juga berkaca peristiwa serangan drone di kilang minyak terbesar di dunia yang berada di Arab Saudi beberapa waktu lalu. Akibat serangan tersebut, sekitar 50 persen pasok minyak dunia mengalami penurunan.

Manager HSSE PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan, Hartanto berharap, kerja sama tersebut merupakan bentuk sinergi yang baik antara PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan dan Kemenhan dalam upaya pertahanan dan menciptakan situasi keamanan termasuk pada keberlangsungan operasional obvitnas.

Delegasi Kemhan dipimpin oleh Kasub Komlek Kemenhan Letkol Arh Aries Sugiantoro, dan Hartanto didampingi oleh Senior Supervisor Nonfisik Security PT Pertamina (Persero) RU-VI Balongan, Maryono.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement