Senin 30 Sep 2019 15:25 WIB

Unsur Keselamatan Sriwijaya Air Masih Bisa Dipertahankan

Faktor keselamatan maskapai Sriwijaya Air dalam operasional masih laik terbang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
  Pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya Air terparkir di Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/12). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya Air terparkir di Bandara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, Jumat (26/12). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Persoalan kerja sama dengan anak usaha Garuda Indonesia yakni Citilink Indonesia, membuat Sriwijaya Air Group dikabarkan mengalami ketidakpastian terkait operasinalnya. Hanya saja, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegasakan faktor keselamatan maskapai tersebut dalam operasional masih laik terbang.

“Saya mendapatkan laporan bahwa safety bisa dipertahankan,” kata Budi di Semarang, Senin (30/9).

Baca Juga

Budi menjelaskan hal tersebut dapat dipastikan karena Sriwijaya Air masih didukung secara personal. Selanjutnya juga masih menggunakan sistem perawatan yang sudah dipresentasikan kepada Kementerian Perhubungan.

Hanya saja, Budi belum bisa memastikan berapa banyak pesawat yang saat ini masih dioperasikan semenjak persoalan dengan Citilink Indonesia muncul. “Hari ini (30/9) saya rapatkan. Setelah kita rapatkan nanti kita informasikan (apakah semua pesawat Sriwijaya Air masih dioperasikan semuanya),” ungkap Budi.

Sebelumnya, Manajemen Sriwijaya Air membantah informasi yang menyatakan Sriwijaya Air Group yakni maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air setop beroperasi. Direktur Komersial Sriwijaya Air Rifai Taberi mengatakan hingga saat ini operasional Sriwijaya Air Group masih normal.

"Informasi stop operasi itu tidak benar. Hingga saat ini Sriwijaya Air dan NAM Air masih beroperasi melayani pelanggan,” kata Rifai, Kamis (26/9).

Dia menjelaskan maskapai masih membukan reservasi penerbangan untuk Sriwijaya Air da NAM Air. Dia mengimbau seluruh masyarakat maupun mitra kerja dan mitra usaha agar tidak resah dalam memilih pelayanan penerbangan.

Rifai menegaskan maskapai masih terus berkomitmen dalam menjaga seluruh kegiatan operasional maupun pelayanan penerbangan. “Hal ini dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam setiap penerbangan,” jelas Rifai. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement