REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNI Syariah memperdalam penetrasi ke pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan produktif. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan UMKM di 68 cabang BNI Syariah di seluruh Indonesia dalam periode pelaksanaan 17 - 25 September 2019.
Direktur Kepatuhan & Risiko BNI Syariah, Tribuana Tunggadewi mengatakan tujuan pelatihan ini untuk memajukan usaha para pelaku industri. Yaknk melalui kerja sama dengan lembaga atau komunitas baik formal maupun tidak formal yang berorientasi pada pengembangan skill yang dibutuhkan.
"Melalui pelatihan ini, diharapkan dalam jangka pendek bisa mengembangkan kewirausahaan dan melahirkan entrepreneur baru yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan ekosistem halal di Indonesia," katanya melalui siaran pers, Kamis (26/9).
Materi yang diberikan dalam pelatihan UMKM ini diantaranya aspek keuangan, pemasaran, produksi, kelembagaan, dan aspek perbankan syariah. Selain itu peserta juga dibekali materi terkait kisah sukses dan motivasi.
Total lebih dari 1.500 peserta UMKM hadir dalam pelatihan di seluruh cabang. Pelatihan juga diselenggarakan untuk mitra binaan dari Perkumpulan Lembaga Dakwah dan Pendidikan Islam Indonesia (PULDAPII), Forum Wakaf Produktif (FWP), dan mitra Binaan Pasar Modern Bintaro – BSD.
Sektor ekonomi yang akan menjadi andalan BNI Syariah untuk meningkatkan pembiayaan UMKM terutama mikro adalah pada segmen pembiayaan kelompok perkebunan, peternakan, dan channeling. Dalam hal ini, perseroan cukup selektif dalam memilih nasabah pembiayaan yang memiliki kematangan usaha baik.
Sampai Juni 2019, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,66 triliun, tumbuh 26,0 persen atau sebesar Rp 6,54 triliun (yoy). Adapun pembiayaan produktif menyumbang 53 persen dari total pembiayaan BNI Syariah sebesar Rp 16,7 triliun.
Pembiayaan produktif meliputi pembiayaan komersial, Small Medium Enterprise (SME), dan mikro yang masing-masing menyumbang secara berurutan 28,9 persen, 18,8 persen dan 5,3 persen dari total pembiayaan. Ditargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga akhir tahun 2019 sebesar 15 persen yoy secara moderat.
Untuk mencapai target tersebut, BNI Syariah melakukan beberapa strategi diantaranya adalah optimalisasi sinergi dengan BNI induk untuk menggarap Value Chain Financing, bekerjasama dengan bank lain dalam pembiayaan sindikasi, menyasar sektor ekonomi dengan tingkat risiko yang rendah, intensif mengembangkan segmen UKM, dan bekerjasama dengan developer bonafide untuk menggarap bisnis konsumer.