REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mulai memberikan kompensasi kepada warga terdampak tumpahan minyak. Kompensasi tahap awal sebesar Rp 900 ribu per orang telah diberikan kepada 2.401 warga di delapan desa yang ada di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dari rencana sebanyak 10.471 warga pada 11 September 2019.
Ketua Tim 1 Dampak Pengendalian Eksternal Pertamina Rifky Effendi mengatakan proses kompensasi dilakukan dengan hati-hati agar benar-benar diberikan kepada warga yang terdampak. "Kita jumpai juga ada data yang tidak valid, seperti data ganda, ini juga harus hati-hati," ujar Rifky saat jumpa pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9).
Setelah Kabupaten Karawang, Rifky menyampaikan, kompensasi juga akan diberikan kepada warga terdampak tumpahan minyak di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu pada pekan depan dengan besaran nominal yang sama.
Rifky mengatakan, angka Rp 900 ribu per warga bukan merupakan kompensasi final. Menurut Rifky, formula untuk besaran kompensasi final masih dikaji ITB dan juga pemerintah daerah terdampak. Hal ini sangat bergantung pada proses penutupan sumur yang menjadi penyebab kebocoran.
"Kalau penutupan sumur sesuai jadwal, kita bisa hitung formula final, pendataan warga final. Kita targetkan akan selesai pada Oktober," lanjutnya.
Rifky berharap nantinya ada surat keputusan final dari bupati terkait data warganya yang terdampak tumpahan minyak. Kata Rifky, warga yang sudah menerima kompensasi tahap awal nantinya tetap mendapatkan kompensasi final dengan pengurangan nominal yang sudah diberikan di awal sebesar Rp 900 ribu. Rifky sendiri belum mengungkapkan kisaran besaran kompensasi final yang nantinya akan diberikan kepada warga terdampak.
"Yang sudah dibayarkan tahap satu akan menajdi faktor pengurang kepada warga yang terima kompensasi final. Kita targetkan di akhir November atau awal Desember (kompensasi final)," kata Rifky.
Formula kompensasi final, ucap Rifky, akan sangat ditentukan oleh profesi dan lama paparan dampak yang diterima warga. Oleh karenanya, Rifky menyebut besaran kompensasi bagi warga terdampak di Banten relatif lebih kecil dibandingkan warga terdampak di Karawang.
Selain pemberian kompensasi tahap awal, lanjut Rifky, Pertamina juga telah berlokasi 27 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terkena abrasi di Desa Cemara Jaya, Karawang. "Daerahnya memang kena abrasi air laut, ini yang jadi target utama kami karena ada tumpahan minyak. Kita relokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman, serta kita bersihkan tumpahan minyak yang ada di rumahnya," katanya menambahkan.