Rabu 18 Sep 2019 16:16 WIB

Pemerintah Klaim Stok Beras Aman

Cadangan beras di gudang Bulog berpotensi terus bertambah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja mengecek stok beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pekerja mengecek stok beras Bulog di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim stok beras nasional aman hingga akhir tahun. Tercatat, cadangan beras pemerintah (CBP) yang tersimpan di Bulog mencapai 2,6 juta ton hingga 18 September 2019.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kesediaan pangan nasional terutama beras dalam mendekati akhir tahun berada di posisi stabil. Bahkan, kata dia, stok beras diklaim melimpah meski musim kemarau tengah melanda sejumlah wilayah produksi pertanian.

Baca Juga

“Kami laporkan, alhamdulillah semua posisi (pangan) kita aman, terutama beras yang stoknya lebih dari cukup,” ujar Amran saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).

Bahkan, menurut dia, tersedianya stok beras nasional itu hingga membuat pemerintah akan melakukan penyewaan gudang sebab saat ini pemerintah masih melakukan penyerapan panen gabah petani. Rencana sewa gudang itu, kata dia, merupakan inisiasi dari anggota Komisi IV DPR RI yang mendapatkan laporan bahwa beberapa daerah seperti di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua kapasitas gudangnya penuh.

Amran menyebutkan, moncernya produksi gabah dan beras petani disebabkan tersedianya infrastruktur yang dibangun pemerintah dalam kurun lima tahun terakhir. Untuk itu hingga akhir September pihaknya memprediksi produksi beras akan terus bertambah dan tak terkendala pengaruh cuaca.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menyatakan, CBP yang tersimpan di gudang Bulog berjumlah 2,6 juta ton dan akan berpotensi bertambah sebab penyerapan masih berlangsung di lapangan.

“Stok beras aman, tadi di rakor (rapat koordinasi) dibahas,” kata dia.

Menurutnya, dengan adanya pengaruh cuaca seperti musim kemarau yang menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berlangsung hingga Oktober nanti, produksi beras nasional tak terlalu terpengaruh. Klaim produksi yang masih lancar itu menurut dia diindikasikan dengan masih berlangsungnya penyerapan beras petani yang dilakukan Bulog.

Terkait dengan isu lingkungan dan asap yang bakal mempengaruhi produksi beras, Bulog menampik. Menurut dia sejumlah wilayah produksi yang melangsungkan panen akan terus dilakukan penyerapan, artinya produksi menurut dia berada dalam posisi stabil.

“Sesuai perintah undang-undang, Bulog wajib menyerap beras dengan jatah 1,5 juta ton. Ni sekarang sudah 2,6 juta ton, berarti lebih dari cukup. Sebagai buffer stock pangan, stok aman oleh Bulog,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement