REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina melakukan penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) Lawe-Lawe Facilities untuk Refinery Development Master Plan (RDMP), RU V Balikpapan. Kontrak RDMP Balikpapan ini senilai 262 juta dolar AS.
Penandatanganan kontrak dilakukan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang bersama dengan Presiden Direktur PT Hutama Karya Bintang Perbowo, dan Executive Vice President, CPP (China Petroleum Pipeline Engineering Co.Ltd) Chen Qingxun.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang, menyampaikan kerja sama ini meliputi pembangunan Submarine-Pipe Line sebesar 52 Inch yang merupakan pipa terbesar yang akan dibangun oleh Pertamina.
"Rinciannya, pipa di offshore dengan diameter 52 inch sepanjang 13,8 km dan berdiameter 20 inch sepanjang 4,5 km," ujar Ignatius dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Rabu (18/9).
Selain itu, dia katakan, akan dibangun juga pipa onshore berdiameter 52 inch sepanjang 6,5 km dan diameter 20 inch sepanjang 14,4 km. Menurut Ignatius, kontrak kerja sama ini juga mencakup pembangunan satu unit Single Point Mooring kapasitas 350 ribu DWT dan pembangunan 2 unit tanki berkapasitas 1 juta barel guna meningkatkan kapasitas crude intake untuk Kilang Balikpapan.
"Setelah penandatanganan ini hal yang dilakukan selanjutnya adalah mobilisasi dan tahapan Engineering," ucapnya.
Ignatius menambahkan, perusahaan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses tender dan berpengalaman melakukan pekerjaan serupa di beberapa proyek penting di luar negeri.
"Mohon dukungan seluruh pihak agar pembangunan ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sebagai komitmen Pertamina mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional," kata Ignatius menambahkan.