Sabtu 14 Sep 2019 01:38 WIB

Siberkreasi Tumbuhkan Kreativitas dan Produktivitas Netizen Indonesia

Untuk mengikuti Siberkreasi Netizen Fair 2019, masyarakat tidak dikenakan biaya

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Siberkreasi Tumbuhkan Kreativitas dan Produktivitas Netizen Indonesia. (FOTO: Unsplash/Erik Lucatero)
Siberkreasi Tumbuhkan Kreativitas dan Produktivitas Netizen Indonesia. (FOTO: Unsplash/Erik Lucatero)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi merupakan gerakan sinergis yang mendorong pengguna internet (netizen) di Indonesia untuk menggunakan internet secara lebih bijak dan bertanggung jawab. Gerakan ini diinisiasi oleh beberapa kementerian, komunitas atau organisasi, dan swasta.

Siberkreasi, yang dibentuk pada 27-29 Oktober 2017 di Jakarta, berhasil mewadahi 102 lembaga atau komunitas dari berbagai unsur. Ini menjangkau 442 lokasi dengan lebih dari 185.000 peserta aktif yang dikemas dalam program-program sinergi, dan menyebarluaskan 73 buku seri literasi digital, yang diunduh sebanyak 180.000 kali.

Menkominfo Rudiantara menyatakan, hidup di era digital memudahkan manusia untuk mendapatkan, berbagi, hingga mengolah berbagai informasi. Meskipun memudahkan dalam berinteraksi satu sama lain karena arus informasi makin mudah, di satu sisi ada berbagai tantangan yang muncul di era digital ini. Seperti rentannya penyebaran konten negatif melalui internet berupa hoaks, cyber bullying, dan online radicalism.

"Siberkreasi sebagai gerakan nasional berupaya untuk menanggulangi hal-hal tersebut dengan melakukan literasi digital. Bersama Siberkreasi kami mendorong netizen untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif secara konsisten di dunia maya. Sehingga dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini kita bisa berkembang dan produktif di dunia digital," kata dia belum lama ini.

Ditambahkannya, ada beberapa program unggulan Siberkreasi, antara lain School of Influencer, Pandu Digital, Kreator Nongkrong, dan website literasidigital.id. Dari website ini, masyarakat bisa mendapatkan pengetahuan seputar pendidikan digital, ekonomi digital, cyber crime, dan lain-lain dalam bentuk buku, video, dan infografis yang dapat diunduh secara gratis.

Baca Juga: Ini Jurus Trend Micro Memenangi Bisnis Keamanan Siber

"Berbagai macam informasi bisa kita dapatkan di media sosial, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk itu, dibutuhkan literasi digital agar masyarakat luas mampu memilih dan memilah konten serta memerangi info hoaks, hate speech, dan berita negatif lainnya. Ponsel dan internet itu ibarat pisau bermata dua, yang harus ditingkatkan adalah kemampuan kita dalam menggunakan internet secara baik," tambah Rudiantara.

Pandu Digital merupakan program bagi masyarakat umum, khususnya pada hal community empowerment berbasis komunitas, collaborative engagement dengan menyebarluaskan pengetahuan etika digital, dan memperkuat ekonomi digital dengan roadmap e-commerce Indonesia.

Sedangkan School of Influencer berfokus pada pengembangan konten positif di internet dengan mengajak anak-anak muda Indonesia untuk memproduksi konten kreatif seperti video, gambar, artikel, blog atau vlog yang positif.

Kreator Nongkrong sendiri adalah komunitas bentukkan Siberkreasi yang mewadahi para influencer atau kreator konten untuk saling bersinergi dan produktif dalam memproduksi dan menyebarkan konten positif.

Selain empat program di atas, salah satu program lain Siberkreasi adalah Siberkreasi Netizen Fair 2019 yang diadakan setiap tahun. Gelaran ini akan berlangsung di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta pada 5 Oktober mendatang. Kegiatan ini merupakan gelaran ketiga setelah dua tahun sebelumnya Siberkreasi Netizen Fair sukses digelar.

Dengan mengangkat tema Creator Generation, Siberkreasi Netizen Fair 2019 hadir untuk mengajak anak bangsa lebih bebas menuangkan kreativitas dalam berekspresi serta mendorong anak muda memanfaatkan teknologi dengan memproduksi konten positif yang bisa berguna bagi banyak orang.

Perhelatan Siberkreasi Netizen Fair 2019 akan digelar dalam bentuk konferensi workshop dan penghargaan Siberkreasi.

Baca Juga: Gaungkan Literasi Digital, Siberkreasi Helat Netizen Fair 2018

Ketua Divisi Kreatif GNLD Siberkreasi, Yosi Mokalu menyatakan, Siberkreasi Netizen Fair 2019 menjadi wadah yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Event ini penuh dengan energi positif dari dunia siber, mulai dari bermacam workshop, entertainment, dan penghargaan.

"Orang harus datang untuk mendapatkan inspirasi, ilmu, dan kreativitas baru jika ingin aktif berkontribusi dalam dunia siber," kata dia.

Untuk mengikuti Siberkreasi Netizen Fair 2019, masyarakat tidak dikenakan biaya alias gratis. Bagi yang ingin ikut serta, dapat mendaftar di siberkreasi.id. Pendaftaran ditutup pada 25 September 2019, pukul 23.00 WIB. Masyarakat juga bisa berkontribusi dengan menjadi volunteer Siberkreasi Netizen Fair 2019.

Volunteer ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat berusia 19-24 tahun yang memiliki ketertarikan di dunia siber, terutama seputar literasi digital dan konten positif. Pendaftarannya bisa dilakukan di website siberkreasi.id, lalu mengisi formulir pendaftaran.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement