Kamis 12 Sep 2019 17:39 WIB

BTN Tegaskan Perusahaan dalam Kondisi Solid

BTN bersikap kooperatif untuk menjaga dana nasabah.

Warga melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di bank BTN, Jakarta, Ahad (5/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melakukan transaksi menggunakan mesin ATM di bank BTN, Jakarta, Ahad (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyatakan perseroan dalam kondisi kinerja yang solid dengan performa perusahaan on the track. Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Bank BTN Nixon LP Napitupulu menyikapi pemberitaan yang beredar akhir-akhir ini mengenai perseroan. 

"Tidak ada masalah dengan BTN. Saat ini perseroan dalam kondisi baik dengan dukungan manajemen yang solid. Kami berada dalam performa yang on the track sesuai target RBB akhir tahun 2019," kata Nixon dalam keterangan tertulisnya yang diterima media pada Kamis (12/9).

Baca Juga

Nixon menjelaskan pemberitaan yang beredar terkait dengan pemalsuan bikyet deposito BTN cukup mengganggu fokus bisnis perusahaan. Beberapa nasabah juga menanyakan kebenaran berita tersebut. 

“Teekait masalah pemalsuan deposito Bank BTN tersebut telah diputus oleh pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara pidana dan perdata. Bahwa persoalan tersebut saat ini dimunculkan kembali dan dalam pengembangan perkara, silakan proses itu berjalan dan saya meminta semua pihak untuk menghormatinya. Mari sama-sama kita hormati proses hukum itu dengan prinsip-prinsip praduga tidak bersalah,"  Nixon menegaskan.

Pemberitaan tersebut merugikan nama baik perseroan. Selama ini  perseroan sangat mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan bisnisnya.

Sejak awal, kata dia, BTN telah bersikap kooperatif untuk menjaga dana nasabah  secara proaktif melaporkan terduga komplotan kejahatan perbankan kepada Polda Metro Jaya pada tanggal 21 November 2016. Proses proaktif BTN ini menyelamatkan sebagian besar dana nasabah.

 Perseroan juga telah membentuk cadangan risiko operasional yang tercatat dalam laporan keuangan audited BTN sejak tahun 2016. lni menunjukkan Bank BTN sebagai perusahaan berbadan hukum telah patuh dalam menjalankan bisnis secara GCG dan prinsip prudential banking practice.

Terkait proyek bermasalah yang dikutip dalam berita-berita beredar, Nixon menjelaskan sampai dengan hari ini proyek tersebut masih berjalan. Kredit itu diperuntukkan bagi rumah MBR sekaligus mendukung Program Sejuta Rumah. Selama ini BTN mendukung program tersebut yang dikelola oleh Kementerian Pupera.  

Berdasarkan kinerja BTN Semester I 2019 tercatat asset tumbuh 16,68 persen menjadi Rp 312,4 triliun. Kredit dan pembiayaan tumbuh 18,78 persen menjadi Rp 251 triliun. Dana  Pihak Ketiga sebesar Rp 219,8 triliun atau tumbuh 15,89 persen. Bisnis perseroan tumbuh selama Semester I Tahun 2019  tercermin dari Pendapatan Bunga yang tumbuh sebesar 19,81 persen secara year on year dari Rp 10,67 triliun  menjadi Rp 12,78 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement