REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat ini desain grafis menjadi suatu kebutuhan bagi setiap organisasi, instansi, ataupun pelaku UKM. Apalagi dalam era sekarang, penyampaian informasi menjadi lebih efektif menggunakan desain. Dalam psikologi manusia, suatu informasi yang disajikan dalam bentuk visual akan lebih cepat ditangkap melalui objek gambar, ilustrasi, tata letak, warna, maupun tipografi. Itulah alasannya desain grafis bisa menjamur seperti sekarang.
Memasuki revolusi 4.0, hampir semua sektor perindustrian menggunakan alat komunikasi desain grafis. Hal itu didasari dengan semakin berkembangnya zaman, maka dituntut pula konsep pembaruan informasi yang lebih fresh dan tidak cuma sekadar ‘tulisan’.
Vallet hadir sebagai perusahaan rintisan (start up) karya anak bangsa, yang menyediakan produk aplikasi desain grafis pertama di Indonesia, dan dapat dioperasikan secara online, tentunya berbasis website.
Menurut Direktur Utama Vallet Aryo Utomo Yunanto, Vallet juga menawarkan privilege bagi user yang terdaftar, yaitu adanya privilege gratis alias tidak berbayar selama menggunakan platform Vallet. Banyak berbagai pilihan template dan desain lainnya di Vallet.
Aryo Utomo Yunanto
Vallet juga memiliki keunikan tersendiri, yaitu menyediakan pelatihan offline bagi mereka yang memiliki interest dalam bidang desain grafis. Kata Aryo, tentunya pelatihan itu akan dibimbing oleh para pelatih yang profesional.
Desain grafis itu seni dan berkaitan dengan taste setiap orang. Menurut Aryo, bisa dikatakan belajar desain grafis itu ‘susah-susah gampang’. Vallet memahami kultur masyarakat Indonesia, sehingga menyediakan platform yang di-setting dengan desain user interface.
Dengan cara itu, tutur dia, maka akan memudahkan para penggunanya untuk betah berlama-lama di laman Vallet, yakni https://app.vallet.id/. Hal ini bertujuan agar para pengguna Vallet mendapatkan pengalaman menyenangkan ketika mengunjungi dan menggunakan platform Vallet.