REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pemindahan penerbangan reguler dari Bandara Husein Sastranegara Bandung, membuat penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, menggeliat. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III pun menjamin kesiapan pasokan avtur untuk pesawat-pesawat di BIJB.
General Manager Pertamina MOR III, Tengku Fernanda, menyatakan, untuk mendukung pemenuhan kebutuhan avtur di BIJB, Pertamina telah menyiapkan fasilitas pendukung Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
Fernanda menjelaskan, pasokan avtur dari Terminal BBM Balongan dibawa ke DPPU menggunakan mobil tangki khusus avtur, yakni bridger berkapasitas 24 kiloliter (KL). Selanjutnya, avtur ditampung dalam empat unit tangki modular berkapasitas masing-masing 20 KL dan diisikan ke pesawat menggunakan mobil tangki khusus (refueler).
Fernanda mengakui, jika dihitung secara volume, suplai avtur ke BIJB masih relatif kecil, yakni maksimal 70 KL per hari. Jumlah itu setara kurang lebih 1,4 persen dibandingkan total pasokan di Bandara Soekarno Hatta.
''Namun yang patut digarisbawahi, seberapapun kebutuhannya, kami upayakan untuk dapat mendukung BIJB agar dapat tumbuh dan terus berkembang sehingga menjadi Bandara penyangga di Jawa Barat,'' tegas Fernanda, saat ditemui di kawasan DPPU Kertajati Majalengka, Selasa (10/9).
Seperti diketahui, saat ini BIJB melayani sekitar 12 jadwal penerbangan per hari, dengan berbagai kota tujuan di luar Pulau Jawa. Adapun dua maskapai yang telah beroperasi rutin di bandara itu yakni Lion Air dan Air Asia.
''Bandara Kertajati akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia. Untuk itu, kami telah menyiapkan peningkatan layanan dan fasilitas DPPU, dimana salah satunya untuk mengantisipasi penerbangan umroh yang akan dilakukan dalam waktu dekat,'' tandas Fernanda.