REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Gojek telah menghadirkan inovasi baru di Bandara Soekarno Hatta yakni Gocar Instan, Tangerang, Banten. Layanan Gocar Instan ini untuk mendukung produktivitas dan memudahkan pengguna bandara mendapatkan transportasi.
Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengatakan, telah menawarkan lebih dari 20 layanan untuk menyelesaikan masalah keseharian. "Kami memberikan solusi berkualitas yang benar-benar cocok khususnya di bandara, seperti kendala masalah bertumpuknya penumpang di bandara dan berharap solusi tersebut bisa terselesaikan dengan layanan Gocar Instan,” ujarnya, Selasa (10/9).
Menurut Kevin, fitur Gocar Instan dapat mempersingkat waktu tunggu penjemputan di terminal kedatangan dan dengan mudah mendapatkan transportasi. Sehingga, kata dia, banyak waktu yang dapat diinvestasikan untuk hal produktif dan berkualitas.
Lebih lanjut Kevin menuturkan, layanan fitur yang baru saja diluncurkan merupakan sebuah pemesanan on the spot yang dilengkapi solusi pengelolaan antrian praktis. Dalam menyediakan layanan Gocar Instan, Gojek Indonesia akan bermitra dengan koperasi angkasa pura II, Koperasi Ligat Utama Sejahtera (MAESA).
“Fitur Gocar Instan di Bandara Soekarno-Hatta juga akan menggunakan tarif pada aplikasi Gojek yang disesuaikan dengan regulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub),” tambahnya.
Untuk saat ini, ungkap Kevin, titik poin Gocar Instan baru tersedia di Terminal kedatangan 2D dan 2F. Ke depannya, akan ada penambahan titik penjemputan yang diperluas di area kedatangan Terminal 1A dan Terminal 3 domestik serta terminal internasional.
“Titik ini disediakan untuk pengguna memesan aplikasi layana Gocar secara mandiri, kemudian melaporkan ke petugas kami di bandara dan akan dijemput di area khusus yang telah disediakan” jelasnya.
Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Ahmad Yani mengatakan, kehadiran fitur dari Gocar ini diharapkan tidak hanya ada di Bandara Soekarno Hatta melainkan segera di hadirkan di bandara lain.
“Bagaimana fitur ini diharapkan bisa memberikan tingkat keselamatan yang tinggi dan tingkat keamanan tinggi juga bagi penggunanya. Semua aturan sudah dilengkapi tinggal nanti pelaksanaanya” ucapnya.
Menurutnya, kehadiran transportasi online ini tidak mengganggu moda transportasi reguler yang ada di bandara, seperti taksi dan Damri. Untuk persaingan di bandara semua memiliki pasar tersendiri.
“Saya kira sekarang berjalan, taksi bandara tetap jalan makin banyak juga, asal persaingannya sehat, pangsa pasar sudah ada masing-masing. Mungkin yang aplikasi lebih banyak digunakan oleh kaum-kaum milenial, kalau taksi Blue Bird ada pasarnya sendiri, tidak akan hilang pasarnya,” tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
