Senin 09 Sep 2019 22:52 WIB

Menteri Susi Beberkan Klaim Capaian Kinerja KKP

Susi menyebut sektor perikanan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pencapaian kinerja dan pengawasan Laut Natuna Utara di Jakarta, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan pencapaian kinerja dan pengawasan Laut Natuna Utara di Jakarta, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membeberkan sejumlah klaim capaian kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga Agustus 2019, di kantornya, Jakarta, Senin (9/9). Dalam pemaparannya, Susi menyebut sektor perikanan berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara. 

Dalam kesempatan tersebut Susi juga menampik sejumlah tudingan yang dialamatkan padanya. Dia menyindir balik sejumlah pihak yang kerap menyebut dirinya sebagai menteri yang hanya sibuk menembak. Padahal menurutnya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) meningkat dari Rp 300 miliar pada 2014 menjadi hampir Rp 1 triliun di 2019.

"Saya dibilang kerjaannya hanya menembak, jadi PNBP rendah. Faktanya, PNBP KKP terus naik," kata Susi, di kantornya, Jakarta, Senin (9/9). 

Selain itu, pendapatan pajak sektor perikanan tercatat pada 2014 sebesar Rp 851 miliar, di 2018 angka tersebut naik menjadi Rp 1,6 triliun. Pertumbuhan PDB di sektor perikanan di kuartal II 2019 berdasarkan catatan KKP juga tercatat naik menjadi 6,25 persen dari periode yang sama tahun lalu yaitu 4,83 persen.

Mengacu statistik yang ada, Nilai Tukar Nelayan (NTN) tercatat meningkat dari 106,41 per 2015 menjadi 114,24 per Agustus 2019. Ekspor perikanan pada 2017-2018 juga menunjukkan hasil positif, yakni volume ekspor naik 4,45 persen dan nilai ekspor naik 7,44 persen.

Selama periode 2015-2019, kata Susi, tren ekspor komoditas ikan cenderung meningkat tiap tahunnya. Adapun nilai ekspor udang naik 0,75 persen, tuna naik 7,5 persen, rajungan dan kepiting naik 2,92 persen, dan rumput laut naik 9,87 persen.

Kenaikan trsebut seiring dengan angka konsumsi ikan nasional per kapita yang juga meningkat. Pada tahun 2015 konsumsi ikan nasional hanya 41,11 kilogram (kg) per tahun dan tahun lalu sudah mencapai 50,8 kg per tahun. Dengan pemaparan kinerja tersebut pihaknya meminta kepada seluruh pihak yang menudingnya agar banyak membaca. 

"Itu orang yang bilang saya kerjaannya cuma nembak-nembak mungkin lupa, apa kurang baca," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement