Senin 09 Sep 2019 14:18 WIB

Profil 11 Perusahaan Indonesia yang Masuk 200 Terbaik Asia

11 perusahaan terbaik di Asia ini bergerak di sektor pertambangan hingga perbankan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
 PT Adaro Energy Tbk. Adaro Energy masuk dalam daftar 200 perusahaan terbaik di Asia.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
PT Adaro Energy Tbk. Adaro Energy masuk dalam daftar 200 perusahaan terbaik di Asia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media asal Amerika Serikat, Forbes, merilis Asia's 200 Best Over A Billion 2019, yakni daftar 200 perusahaan di Asia dengan laba di atas 1 miliar dolar AS. Diantara ratusan perusahaan terbaik Asia-Pasifik tersebut, 11 diantaranya merupakan perusahaan asal Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu Adaro Energy, Bank Central Asia (BCA), Bayan Resources, Chandra Asri Petrochemical, Gudang Garam, dan Indah Kiat Pulp & Paper. Lalu, termasuk pula Indofood Sukses Makmur, Japfa, Kalbe Farma, Mayora Indah, dan Sumber Alfaria Trijaya.

Baca Juga

Berdasarkan keterangan resmi Forbes, ratusan perusahaan yang masuk daftar terbaik diranking berdasarkan sejumlah kriteria. Beberapa diantaranya yakni penjualan rerata selama lima tahun terakhir, pertumbuhan pendapatan operasional, hingga pengembalian modal.

Lebih jelasnya, berikut sekilas profil beberapa perusahaan Indonesia yang masuk daftar Asia's 200 Best Over A Billion 2019 versi Forbes tersebut.

Adaro Energy

Dalam lima tahun terakhir, secara akumulatif Adaro mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 24,37 persen. Sementara pendapatan bersih lima tahun terakhir tumbuh 112,01 persen. Forbes mencatat, Adaro meraup laba sebesar 2,9 miliar dolar AS dengan jumlah aset 4,5 miliar dolar AS.

Pada semester I 2019, Adaro membukukan peningkatan laba bersih sebesar 58 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi 118 juta dolar AS. Dari sisi pendapatan, Adaro mencatatkan kenaikan sebanyak 11 persen.

Bank Central Asia (BCA)

Pada semester I 2019, BCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,9 persen menjadi Rp 12,9 triliun dari Rp 11,4 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara itu, Forbes mencatat pada 2018 perusahaan yang dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja ini meraup laba 5,2 miliar dolar AS dengan total aset 57,4 miliar dolar AS.

Bayan Resources

PT Bayan Resources Tbk merupakan produsen batu bara yang didirikan pada 1973. Pada semester I 2019, Bayan mencatatkan laba yang didistribusikan ke entitas induk sebesar 178,71 juta dolar AS. Tahun lalu, berdasarkan catatan Forbes, perusahaan milik Low Tuck Kwong ini meraup laba sebesar 1,7 miliar dolar AS.

Chandra Asri Petrochemical

Chandra Asri Petrochemical merupakan perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia dengan memproduksi Olefins dan Polyethylene dan merupakan produsen Polypropylene terbesar di Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes, tahun lalu perusahaan mencatat laba bersih sebesar 1,7 miliar dolar AS.

Gudang Garam

Gudang Garam merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Belum lama ini, perusahaan yang berdiri pada 1958 ini masuk dalam daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia versi Forbes dengan total aset mencapai 4,8 miliar dolar AS.

Indah Kiat Pulp & Paper

PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi kertas yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1981 dan menghasilkan berbagai macam kertas. Berdasarkan catatan Forbes, perusahaan memperoleh laba bersih sebesar 3,3 miliar dolar AS.

Indofood Sukses Makmur

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir. 

Pada semester I 2019, Indofood mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 30,1 persen dari Rp 1,95 triliun menjadi Rp 2,54 triliun. Sedangkan pendapatan bertumbuh sekitar 7,2 persen dari Rp 36 triliun menjadi Rp 38,60 triliun.

Kalbe Farma

Kalbe Farma merupakan salah satu perusahaan bidang farmasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan mampu membukukan laba bersih Rp 1,25 triuliun pada semester I 2019, naik 3,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement