REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se-Sumatra Selatan (Sumsel) serta TNI menjamin musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober tahun ini tak mengganggu penanaman padi. Sebab, optimalisasi lahan rawa melakui Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) dan percepatan luas tambah tanam (LTT) terus digenjot.
Hal ini diungkapkan Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan), Andi Nur Alam Syah selaku Penanggung Jawab Program SERASI Sumsel saat melakukan tanam padi hasil Program SERASI seluas 3.350 hektar di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (5/9).
Andi menuturkan target LTT di Sumatra Selatan sebesar 200 ribu ha. Percepatan LTT di Kabupaten Muba hingga Oktober mendatang sebagai salah satu upaya mengejar target tersebut.
Langkah yang dilakukan yakni menambah bantuan alsintan seperti excavator dan traktor roda 4. Setelah itu, dikerahkan bekerja optimal hingga 16 jam per hari. Percepatan LTT juga digenjot dengan menggunakan drone tanam atau tebar benih.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten se-Sumatra Selatan (Sumsel) serta TNI menjamin musim kemarau yang berlangsung hingga Oktober tahun ini tak mengganggu penanaman padi.
"Artinya tebar benih tak lagi manual sehingga secara waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Semua tim bersinergi langsung kawal proses olah lahan dan tanam, sehingga indeks tanam juga menjadi 2 sampai 3 kali setahun," kata dia.
Selain itu, Kementan juga menyalurkan program bantuan percepatan tanam untuk skala minimum 100 hektar. Yakni membantu Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pompa, BBM untuk traktor, biaya operator traktor dan operasional gerakan.
"Dengan target luas tambah tanam Provinsi Sumatera Selaran 200 ribu ha musim kemarau ini, jika produktivitas padi 5 ton per hektar, artinya didapat produksi padi sebanyak 1 juta ton. Produksi ini kita gapai karena kita berhasil amankan produksi di musim kemarau," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Antoni Alam optimistis walau musim kemarau, produksi padi Sumatra Selatan tetap aman. Upaya yang tengah dilakukan, selain melalui Program SERASI, untuk percepatan tanam juga dari luas tambah tanam.
"Apalagi Sumatra Selatan beberapa hari lalu sudah turun hujan hingga 3 hari berturut di beberapa kabupaten. Kami segera persiapkan bantuan benih dari Ditjen Tanaman Pangan Kementan," ujarnya.
Kedua, kata Antoni, pihaknya kerja keras mengejar realisasi Program SERASI agar Oktober nanti dapat tertanam padi semua. Adapun Program SERASI menyebar di Kabupaten Banyuasin, Muba, OKi, Muara Enim dan Pali.
"Tapi sekarang sudah mulai ada yang tanam. Yang tanam sekarang akan dukung produksi 2019. Jadi kekurangan luas tanam kita kejar hingga Oktober," ujarnya.
Di Bulan Agustus bahkan ada tanam. Lahan masyarakat yang membuka lahan secara mandiri di Rantau Bayur, Banyuasin, Oktober minggu ke tiga akan panen seluas 450 hektar.
Bantuan alsintan Kemtan mulai tahun 2017 hingga saat ini di Sumatra Selatan seperti escavator besar sebanyak 123 unit, escavator kecil 12 unit, traktor roda 2 sebanyak 6.000 unit lebih, traktor roda 4 sebanyak 1.300 unit.
"Ada rencana penambahan traktor roda 4 sebanyak 200 unit jika target luas tambah tanam terpenuhi. Program Kementan membangun pertanian Sumatera Selatan sangat luar biasa, Pertanian kami semakin modern," kata Antoni.