REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Digitalisasi menjadi jalan yang harus ditempuh oleh para pengusaha industri halal saat ini. Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Rachmat Sutarnas Marpaung menyampaikan semua aspek bisnis kini sudah harus masuk era teknolongi.
"Digitalisasi dalam semua aspek bisnis memang merupakan satu tuntutan," kata dia saat ditemui di Muslim Fest di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (30/8).
Konsumen sudah menciptakan permintaan akan produk yang lebih cepat, akurat, dan responsif. Sehingga keberadaan teknologi digital akan sangat membantu bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Rachmat menyampaikan KPMI konsisten memberikan pemahaman tersebut pada anggota. Bahwa berdagang kini tidak bisa hanya mengandalkan cara tradisional. Perlu toko online agar pasarnya bisa lebih luas.
"Memang belum semua terjun ke digital, ada yang masih senang berdagang secara konvensional, tapi kita terus tingkatkan literasi," kata dia.
KPMI mendorong digitalisasi para anggotanya dengan menyediakan platform digital dalam bentuk situs daring dan aplikasi. Platform yang diberi nama Bursa Muslim tersebut tidak hanya berguna untuk pemasaran tapi juga pengelolaan keuangan.
Pengusaha industri halal baik anggota maupun bukan bisa bergabung di platform ini. Bursa Muslim sudah ada sejak 2013 namun baru dua tahun terakhir melakukan penyegaran konsep.
Dana pengembangannya berasal dari donasi, infak, sedekah dari para anggota. Rachmat menyampaikan platform ini pada dasarnya bertujuan agar para pengusaha punya basis data bisnis yang baik.
"Kami lengkapi juga dengan perangkat lunak Zahir simple untuk akuntansi keuangannya," kata dia.
Sehingga para pelaku UKM diberi kesempatan belajar membuat laporan keuangan yang baik. Rachmat mengatakan teknologi memang bertujuan membuat bisnis bisa tercatat dengan akurat dan transparan.
Ke depannya, Rachmat mengatakan Bursa Muslim akan diintegrasikan dengan tekfin syariah untuk membantu permodalan. Pengusaha UKM yang sudah rapi dalam pencatatan keuangan akan memudahkan scoring pembiayaan dari tekfin.
Saat ini KPMI sedang gencar edukasi terkait digital para anggota yang jumlahnya sekitar 45 ribu pengusaha di seluruh Indonesia. Rachmat menyampaikan jalan literasi dan edukasi akan cukup panjang namun digitalisasi industri halal sudah jadi keharusan.