Kamis 29 Aug 2019 04:00 WIB

Pembangunan ECT Bandara Soekarno-Hatta Hampir Rampung

ECT membuat proses pesawat lepas landas dan mendarat menjadi lebih cepat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pembangunan east connecting taxiway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hampir rampung. Saat ini, progres proyek tersebut telah mencapai 98%.
Foto: dok. Angkasa Pura II
Pembangunan east connecting taxiway di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hampir rampung. Saat ini, progres proyek tersebut telah mencapai 98%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan east connecting taxiway (ECT) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta hampir rampung. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatalan progres proyek tersebut sudah mencapai 98 persen. 

"AP II menargetkan ECT yang merupakan jalur penghubung antara landasan pacu satu dan lamdasan pacu dua itu dapat dioperasikan dalam waktu dekat pada tahun ini," kata Awaluddin, Rabu (28/8). 

Dia menjelaskan nantinya ECT membuat proses pesawat lepas landas dan mendarat menjadi lebih cepat. Sehingga, kata Awaluddin, hal tersebut membuat antrean pesawat di landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta bisa diminimalisasi.

Awaluddin mengatakan saat ini Bandara Soekarno-Hatta sudah memiliki west connecting taxiway. "Nantinya dengan adanya east connecting taxiway maka pesawat memiliki alternatif lain untuk berpindah dari sisi utara ke sisi selatan mau pun sebaliknya," ungkap Awaluddin. 

Tepat di bagian yang membentang di jalan raya, dibangun kanopi  berkonsep cakrawala sebagai pelindung jalur penghubung landasan pacu tersebut. Konsep tersebut memiliki arti sebagai batas transisi antara terang dan gelap serta pembentuk ruang perpindahan antara dua tempat yang berbeda dari sisi suasana dan nuansa. 

Dia mengharapkan desain kanopi east connecting taxiway dapat mendukung Bandara Soekarno-Hatta sebagai ikon di Indonesia dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. "Kanopi berkonsep Cakrawala ini sekaligus membuat wajah Soekarno-Hatta semakin indah,” tutur Awaluddin. 

Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah penumpang setiap tahunnya berkisar 60 sampai 70 juta penumpang. Pengembangan terus dilakukan di Soekarno-Hatta di mana nantinya antara lain akan ada pembangunan Terminal 4 dan kawasan cargo village.

ECT dibangun dengan dua lajur masing-masing lajur memiliki lebar 25 meter serta lebar bahu 2x7,5 meter. Lajur tersebut bisa mengakomodir hingga pesawat berukuran besar atau berbadan lebar. Panjang lintasan east connecting way tersebut sekitar dua kilometer yang langsung menghubungkan taxiway di landasan pacu utara dengan taxiway di landasan pacu selatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement