Selasa 27 Aug 2019 20:24 WIB

Kementan Lepas Ekspor Pakan Ternak ke Timor Leste

Ekspor pakan ternak diharapkan semakin meningkat dan dapat bersaing di pasar dunia.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Badan Karantina Pertanian, melepas ekspor pakan ternak ke Timor Leste sebanyak 40 ton senilai Rp 229 juta di PT Charoen Pokphand Indonesia, Sidoarjo, Selasa (27/8).
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Badan Karantina Pertanian, melepas ekspor pakan ternak ke Timor Leste sebanyak 40 ton senilai Rp 229 juta di PT Charoen Pokphand Indonesia, Sidoarjo, Selasa (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Badan Karantina Pertanian, melepas ekspor pakan ternak ke Timor Leste sebanyak 40 ton senilai Rp 229 juta di PT Charoen Pokphand Indonesia, Sidoarjo, Selasa (27/8). Kegiatan ekspor ini guna mendukung akselerasi ekspor dalam rangkaian Agro Gemilang Badan Karantina Pertanian.

"Ekspor ini bertujuan agar ekspor pakan ternak semakin meningkat dan dapat bersaing di pasar dunia," demikian kata Kepala Karantina Surabaya, Musyaffak Fauzi dalam sambutannya pada pelepasan ekspor pakan ternak tersebut seperti dalam siaran pers.

Baca Juga

Ia menyebutkan berdasarkan data Karantina Surabaya, ekspor pakan ternak ke Timor Leste telah dimulai sejak tahun 2018. Pelepasan ekspor tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 700 persen.

Buktinya, sambung Musyaffak, volume ekspor pakan ternak hingga menjelang akhir Agustus mencapai 2.000,25 ton dengan frekuensi pengiriman sebanyak 52 kali sedangkan pada tahun 2018 hanya mencapai 380 ribu kilogram (kg) dengan frekuensi sebanyak delapan kali.

"Peningkatan ekspor tersebut dapat meningkatkan devisa negara serta tidak lepas dari dukungan instansi terkait, Pemerintah Daerah Sidoarjo, TNI, Polri, Bea Cukai, dan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya sendiri," ujarnya.

Musyafafak mengatakan dengan nilai ekspor yang cukup besar tersebut diharapkan dapat menambah devisa negara. Selanjutnya, Musyaffak menegaskan pihaknya telah melakukan beberapa inovasi untuk akselerask ekspor. Yakni menyediakan layanan inline inspection, yang semula dilalukan di Pelabuhan Tanjung Tanjung Perak, tapi kini langsung dilakukan di counter Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya.

"Penambahan counter ini berdampak positif pada peningkatan volume ekspor. Sebab proses sertifikasi yang semula membutuhkan waktu 3 hari, tapi kini hanya makan waktu tiga jam saja," tegasnya.

Oleh karena itu, ia pun berharap adanya partisipasi seluruh masyarakat Jawa timur khususnya Surabaya untuk bersama-sama dengan Karantina Pertanian untuk semakin meningkatkan atau mendukung upaya akselerasi ekspor dari Jawa Timur. Karantina Surabaya telah melakukan bimbingan teknis kepada eksportir di seluruh wilayah Surabaya agar agar kualitas dan keamanan ekspor bebas dari hama penyakit dan dapat diterima di negara tujuan.

"Terima kasih kepada PT Charoen Pokphand Indonesia sebagai tuan rumah dalam acara pelepasan ekspor ini," tutupnya.

Perlu diketahui, Sejak tahun 2018, PT Charoen Pokphand Indonesia mengekspor pakan ternak ke Timor Leste. Di Indonesia, perusahaan ini merupakan salah satu produsen pakan ternak yang telah diakui secara resmi oleh Timor Leste.

Timor Leste merupakan negara tujuan ekspor utama pakan ternak. Pakan ternak merupakan komoditi karantina hewan, sehingga Timor Leste mempersyaratkan Health Certificate dari Indonesia. Oleh karena itu Indonesia melampirkan KH-13 sebagai persyaratan dari Negara Timor Leste.

Pelepasan ekspor ini dihadiri Kepala Dinas Peternakan Pertanian Sidoarjo dan Kepala Kantor Bea dan Cukai Tanjung Perak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement