Senin 26 Aug 2019 11:09 WIB

AS-Jepang Sepakati Dasar Perjanjian Dagang

Perjanjian dagang mencakup sektor pertanian, tarif industri dan perdagangan digital.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara di depan jurnalis dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara di depan jurnalis dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BIARRITZ -- Amerika Serikat (AS) dan Jepang pada Ahad (26/8) telah menyepakati prinsip dasar perjanjian perdagangan yang oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Perjanjian ini akan ditandatangani di New York bulan depan. 

Apabila kesepakatan tersebut diselesaikan, kesepakatan itu dapat mendinginkan sengketa perdagangan antara dua sekutu. Ini juga diharapkan dapat mendinginkan perang dagang yang meningkat antara AS dan Cina.

Baca Juga

Wakil perdagangan AS, Robert Lighthizer mengatakan bahwa kesepakatan tersebut mencakup sektor pertanian, tarif industri dan perdagangan digital. Tarif otomatis tidak akan berubah.

Trump mengatakan Jepang telah setuju untuk membeli kelebihan jagung AS yang membebani petani sebagai akibat dari sengketa tarif antara Washington dan Beijing. Abe merujuk pada potensi pembelian jagung dan mengatakan akan ditangani oleh sektor swasta.

"Ini adalah transaksi yang sangat besar, dan kami telah sepakat secara prinsip. Ini miliaran dan miliaran dolar. Luar biasa bagi para petani," Trump mengatakan kepada wartawan tentang kesepakatan selama pernyataan bersama dengan Abe pada pertemuan G7 di Prancis.

Pemimpin Jepang itu mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Akan tetapi, ia menyatakan optimismenya bahwa masalah itu akan selesai pada saat Sidang Umum PBB bulan depan.

Lighthizer mencatat bahwa Jepang mengimpor sekitar 14 miliar dolar produk pertanian AS dan mengatakan perjanjian itu akan membuka pasar untuk lebih dari tujuh miliar dolar produk tersebut. Dia mengatakan daging sapi, babi, gandum, produk susu, anggur, dan etanol semuanya akan mendapat manfaat dari kesepakatan itu.

"Ini akan menyebabkan penurunan substansial dalam tarif dan hambatan non-tarif," katanya. Dia tidak merinci aspek-aspek industri dan e-commerce dari kesepakatan itu.

Trump yang pekan lalu mengatakan telah memerintahkan perusahaan-perusahaan AS untuk mulai mencari alternatif untuk melakukan bisnis di Cina, tampaknya mengabaikan penekanan Abe bahwa sektor swasta Jepang akan menangani pembelian jagung AS yang berlebih. Abe, sementara itu, tampaknya ingin menghindari saran Trump bahwa pembelian jagung adalah kesepakatan yang dilakukan. Tetapi dia mengatakan hama serangga telah mempengaruhi beberapa produk pertanian di Jepang, sehingga menciptakan kebutuhan untuk membeli produk tertentu.

"Kami percaya bahwa ada kebutuhan bagi kami untuk menerapkan langkah-langkah dukungan darurat bagi sektor swasta Jepang untuk melakukan pembelian awal jagung Amerika," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement