REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pengembang Meikarta melakukan seremoni topping off (penutupan atap) untuk empat tower di dua blok Meikarta bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia. Topping off merupakan wujud komitmen pengembang terhadap penyelesaian pembangunan megaproyek properti ini.
Head of Sales Meikarta Ferry Thahir mengatakan progres pembangunan Meikarta terbilang cepat. "Pembangunan kita sangat progresif sekali. Biasanya, satu tower memerlukan waktu 3 hingga 4 tahun. Kita dalam waktu dua tahun, sudah ada empat tower yang topping off," ujar dia.
Buntutnya, dalam beberapa bulan ke depan, Meikarta akan melakukan serah terima (hand over) kunci kepada pemilik unit. "Kita tunjukkan bahwa kita memang serius menyelesaikan pembangunan itu semua," kata Ferry.
Perayaan Kemerdekaan RI dimaknai sebagai upaya memerdekakan warga mendapat hunian dengan cicilan yang ringan dan tetap berkualitas. "Meikarta diluncurkan pada 17 Agustus 2017, ini kan Indonesia banget," ujar Ferry menegaskan.
Menurut Ferry, banyak orang beranggapan harga apartemen mahal dan hanya bisa dimiliki oleh orang-orangtertentu. Nyatanya tidak semua seperti itu. Masih ada unit apartemen yang dijual dengan harga terjangkau.
Saat harga properti tinggi sejak 2014, pengembang nasional ini justru menyasar kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Dikarenakan, ujar Ferry, belum ada yang pengembang yang memikirkan ketersediaan propertinya.
"Saat itulah Meikarta hadir, pada 17 Agustus 2017. Dengan harapan, bagi masyarakat yang belum memiliki properti, dapat memiliki hunian dengan harga terjangkau," kata Ferry menjelaskan.
Saat pertama kali diluncurkan, Ferry mencontohkan, unit tipe studio di Meikarta ditawarkan dengan banderol harga Rp 120 juta. "Saat itu animonya besar sekali. Ini yang ingin kita lanjutkan terus menyediakan hunian dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas," tuturnya.