Kamis 22 Aug 2019 08:43 WIB

Multipolar Technology Perkokoh Infrastruktur Keamanan Siber

Ancaman keamanan siber menjadi isu penting di era digital ini.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
.
.

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Kemudahan di era digital bak dua sisi mata uang. Di satu sisi, pemanfaatan teknologi digital menyajikan kenyamanan dalam mengakses data atau informasi. Namun, di sisi lain dapat memicu kompleksitas dan ancaman keamanan siber (cybersecurity).

Karena itu penting bagi para pelaku usaha untuk bisa cepat mengidentifikasi, mencegah, dan merespons ancaman siber sehingga bisa terhindar dari potensi hilangnya data-data penting, reputasi perusahaan, dan kepercayaan pelanggan.

Demikian topik yang dibahas dalam Security Forum 2019 yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology bertema 'How is Cybersecurity Architecture Becoming Intelligence Driven?' di Fairmont Jakarta Hotel (20/82019).

Infrastruktur keamanan menjadi salah satu ujung tombak guna mempertahankan dan meningkatkan standar layanan yang aman dan terpercaya bagi pelanggan.

Baca Juga: Era Multicloud, Multipolar Kenalkan Software-Defined Storage

"Potensi ancaman keamanan siber yang bakal dihadapi dalam sepuluh tahun ke depan akan semakin kompleks, juga tantangan yang dihadapi saat beralih dari keamanan infrastruktur ke threat intelligence atau incident response (penanganan insiden)," kata Faisal Yahya, CyberSecurity Strategist yang menjadi pembicara utama dalam seminar itu.

Guna mengantisipasi potensi ancaman siber yang makin kompleks, Multipolar Technology menawarkan rangkaian solusi keamanan dari Tenable, F5 Advanced WAF (Web Application Firewall), dan IBM QRadar SIEM (Security Information and Event Management) yang mengedepankan berbagai keunggulan yang saling melengkapi. Tenable sebagai vulnerability assessment tool mampu melakukan deteksi dini terhadap celah yang tidak aman atau berpotensi untuk disusupi.

"Laporan yang dihasilkan Tenable ini memberikan informasi celah mana yang harus diprioritaskan untuk segera ditindaklanjuti berdasarkan tingkat risikonya, sehingga ancaman bisa diantisipasi dengan cepat," imbuh Faisal.

F5 Advanced WAF berperan menangkal ancaman yang bisa terjadi karena intensnya akses ke aplikasi berbasis web dan mobile, yang dapat mengidentifikasi dan memblokir serangan yang terlewatkan oleh solusi WAF lainnya.

Solusi ini menyajikan keunggulan, antara lain perlindungan terhadap pencurian dan penyalahgunaan data, proactive bot defense yang merupakan satu-satunya WAF dengan fungsi mitigasi komprehensif terhadap ancaman bot di web dan mobile, serta kemampuan App-Layer DDoS yang mendeteksi ancaman pada layer 7 DDoS dengan menggunakan machine learning dan behavioral analytics (analitik tingkah laku).

Baca Juga: Pakar Hukum Telematika UI: Indonesia Darurat UU Ketahanan Siber

Solusi keamanan siber yang tak kalah penting adalah IBM QRadar SIEM, yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis potensi ancaman dari berbagai sumber secara real-time dan menampilkannya dalam satu dasbor.

Solusi ini menyajikan laporan, di mana ancaman terjadi –apakah di jaringan, aplikasi, atau web, sehingga penanganan dilakukan lebih cepat. Dengan IBM QRadar SIEM, tim TI tidak perlu lagi menelusuri satu per satu kebocoran yang terjadi, sehingga tindakan antisipasi dan pengamanan bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.

"Dengan layer keamanan yang kokoh, perusahaan tentu akan siap menghadapi ancaman keamanan siber dan mampu bersaing dalam era transformasi digital saat ini," jelas Faisal.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement