Selasa 20 Aug 2019 15:31 WIB

AAUI Dorong Pertumbuhan Asuransi Ritel

Peningkatan penetrasi asuransi ritel dilakukan melalui fintech.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memaparkan kinerja asuransi umum selama semester I 2019, di Kantor AAUI di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memaparkan kinerja asuransi umum selama semester I 2019, di Kantor AAUI di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mendorong agar asuransi ritel atau individu bisa lebih banyak beredar di masyarakat. Direktur Eksekutif AAUI, Dody Dalimunthe menyampaikan saat ini yang bisa meningkatkan penetrasinya adalah melalui finansial teknologi (fintech).

"Fintech-fintech ini membuat asuransi ritel lebih banyak beredar, juga volumenya semakin besar," kata dia di Kantor AAUI, Jakarta, Selasa (20/8).

Baca Juga

Asuransi ritel ini masuk di beberapa lini usaha seperti kendaraan bermotor, penerbangan, harta benda, kecelakaan dan kesehatan pribadi, dan aneka. Volume asuransi ritel ini, kata Dody, diperkirakan lebih dari lima persen dari total premi industri yang sekitar Rp 40 triliun.

Selain fintech, pertumbuhan asuransi ritel juga dapat distimulus dari literasi masyarakat. Semakin tinggi kesadaran masyarakat untuk berasuransi maka akan semakin banyak asuransi ritel.

"Makanya kita sekarang strateginya market driven, kita sediakan produk yang memang dibutuhkan masyarakat," katanya.

Sejauh ini, asosiasi mendorong kolaborasi meski tetap azas manajemen risikonya harus terdepan. Meski ada kerja sama, perusahaan harus menghitung dan mengedepankan sisi prudensial agar tidak menambah risiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement