Selasa 20 Aug 2019 05:42 WIB

BTN Catat Penyaluran Kredit Perumahan Capai Rp 36,42 Triliun

Aset BTN tumbuh 16,58 persen secara tahunan dari menjadi Rp 312,47 triliun.

Rep: novita intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengemudi Go-Jek mendaftar Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi di Bank BTN, Jakarta, Kamis (30/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah pengemudi Go-Jek mendaftar Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi di Bank BTN, Jakarta, Kamis (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit perumahan sebesar Rp 36,42 triliun atau setara 424.863 unit rumah pada Juni 2019. Adapun total realisasi jumlah unit rumah tersebut setara 53,1 persen dari target yang ditetapkan perseroan pada tahun ini sebanyak 800 ribu unit rumah.

Direktur BTN Nixon L P Napitupulu mengatakan perseroan telah menyalurkan kredit perumahan sebanyak 328.192 unit rumah atau senilai Rp 19,7 triliun pada segmen subsidi. Sedangkan segmen non subsidi kredit perumahan yang disalurkan sebanyak 96.671 unit rumah atau setara Rp16,72 triliun pada segmen non subsidi.

Baca Juga

“Kami terus memberi dukungan penuh pada Program Satu Juta Rumah,” ujarnya saat acara Public Expose 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).

Nixon merinci secara keseluruhan pertumbuhan kredit pada posisi 18,78 persen secara tahunan atau year on year (YoY) atau naik dari Rp 211,35 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp 251,04 triliun. Kenaikan tersebut mencapai dua kali lipat pertumbuhan kredit industri perbankan nasional.

“Kredit nasional tumbuh single digit di level 9,92 persen YoY per Juni 2019,” ucapnya.

 

Sementara kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai dua kali lipat industri perbankan nasional. Per semester satu 2019, Bank BTN menghimpun simpanan masyarakat sebesar Rp 219,75 triliun atau naik 15,89 persen (YoY).

“OJK merekam kenaikan tersebut melesat jauh di atas kinerja penghimpunan DPK perbankan nasional yang hanya tumbuh di level 7,42 persen YoY per Juni 2019,” ucapnya.

 

Di sisi aset, perseroan menjaga kenaikan aset tetap positif dalam lima tahun terakhir. Nixon merinci dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) aset Bank BTN berada pada posisi 20,66 persen.

“Kenaikan tersebut tercatat dari Rp 144,58 triliun pada Desember 2014 menjadi Rp 306,44 triliun pada bulan yang sama 2018,” ucapnya.

 

Komposisi aset BBTN, lanjut Nixon, juga didominasi aset produktif. Per Juni 2019 menunjukkan aset produktif perseroan mencapai 88,98 persen dari total aset, dengan porsi kredit dan pembiayaan tercatat sebesar 89,27 persen dari total aset produktif Bank BTN.

“Pertumbuhan aset tertinggi di antara 15 entitas bank terbesar lainnya di Indonesia. Semester satu 2019, aset BTN tumbuh 16,58 persen secara tahunan dari Rp 268,04 triliun menjadi Rp 312,47 triliun,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement