REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Olahraga Video Games Indonesia (AVGI) Angki Trijaka mengatakan perkembangan industri gim di Indonesia memang mengalami pertumbuhan sejak beberapa tahun terakhir. Pun dengan minat anak-anak muda yang berkeinginan menjadi atlet e-sport profesional.
Meski begitu, pengembangan industri gim juga memiliki beberapa tantangan. "Yang jadi tantangan kita di industri ini ialah stigma negatif yang harus dilawan, kepada masyarakat yang masih berpikir konservatif, untuk bisa diedukasi," ujar Angki kepada Republika di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Angki menyampaikan, menjadi tugas bersama untuk menjelaskan kepada masyarakat luas bahwa e-sport berbeda dengan sekadar bermain gim semata, melainkan ada target yang hendak dikejar dari sisi prestasi.
"November misalnya untuk Sea Games akan seleksi, ini menunjukan e-sport adalah olahraga yang serius karena main di Sea Games, Asian Games, dan tidak menutup kemungkinan di Olimpiade," lanjut Angki.
Indonesia dalam skala regional di Asia Tenggara, kata Angki, memiliki populasi paling besar, pengguna smartphone tertinggi, dan gamer terbanyak.
"Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand, secara populasi jauh di bawah kita tapi yang mendukung ialah Information and Communication Technologies (ICT) indeks mereka di atas kita," ucap Angki.
Angki menyebut, infrastruktur internet di negara-negara tersebut, dari sisi jumlah maupun kecepatan berada di atas Indonesia lantaran sudah lama dikembangkan. Angki mengapresiasi upaya pemerintahan Jokowi-JK yang gencar membangun infrastruktur digital dengan Palapa Ring.
"Indonesia sebelum Pak Jokowi, infrastruktur ICT tidak dibangun, ini yang jadi ketinggalan, makanya dibuat Palapa Ring untuk konektivitas keadilan untuk infrastruktur digital," kata Angki.
Pemerataan jaringan internet sangat penting dalam menangkap potensi gamer yang berada di seluruh Indonesia, bukan melulu di kota-kota besar.
"Atlet Mobile Legends, pemain professional paling banyak dari Pontianak, Kalimantan Barat, makanya saya setuju Pak Jokowi membangun infrastruktur tidak hanya di Jakarta," ungkap Angki.