Kamis 15 Aug 2019 04:09 WIB

Wow! 8 Perusahaan Ini Ada di Bawah Kendali Alibaba

Perusahaan Alibaba dikenal sebagai salah satu raksasa e-commerce dunia.

Rep: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)/ Red: Clara Aprilia Sukandar(Warta Ekonomi)
Wow! 8 Perusahaan Ini Ada di Bawah Kendali Alibaba. (FOTO: Bloomberg)
Wow! 8 Perusahaan Ini Ada di Bawah Kendali Alibaba. (FOTO: Bloomberg)

Perusahaan Alibaba dikenal sebagai salah satu raksasa e-commerce dunia. Kalau di Amerika Serikat ada Amazon, di China ada Alibaba. Dengan menyandang status sebagai induk perusahaan, ada beberapa perusahaan yang diketahui berstatus sebagai perusahaan Alibaba.

Wajar saja Alibaba membawahi banyak perusahaan. Perusahaan yang dirintis miliarder Jack Ma ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan sejak berdiri tahun 1999. Kabarnya nih bisnisnya telah beroperasi di lebih dari 100 negara.

Alih-alih cuma berfokus pada bisnis jual beli, bisnis Alibaba telah mencakup banyak sektor. Mulai dari media, platform pembayaran, perfilman, hingga kesehatan. Semua bisnis tersebut dioperasikan perusahaan-perusahaan berbeda yang tergabung sebagai perusahaan Alibaba.

Menarik buat diulas, berikut ini adalah perusahaan-perusahaan Alibaba yang beberapa di antaranya telah mengoperasikan bisnisnya secara global seperti yang dikutip dari Investopedia.

1. Lazada

Pada Juni 2016, Lazada menjadi salah satu perusahaan Alibaba. Dana sebesar US$1 miliar disuntik Alibaba Group ke platform ecommerce yang berkantor pusat di Singapura ini.

Alibaba Group kemudian menyuntikkan dana lagi pada 2017 sebesar US$1 miliar. Suntikan dana ini membuat Alibaba memiliki 83 persen saham Lazada. Kemudian menyalurkan dana lagi sebesar US$2 miliar ke Lazada Group SA pada Maret 2018.

Lazada sejauh ini telah meluaskan bisnisnya ke banyak negara di Asia Tenggara. Mulai dari Vietnam, Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, hingga Thailand.

2. South China Morning Post

Pada 5 April 2016, South China Morning Post resmi menjadi perusahaan Alibaba. Media berita yang dirintis Tse Tsan-tai pada 6 November 1903 ini awalnya dimiliki “Raja Media” Rupert Murdoch. Lalu diakuisisi “Raja Real Estate Malaysia” Robert Kuok pada tahun 1993.

Baca Juga: Tersandung Korupsi di Malaysia, Presiden Alibaba Group Dipenjara?

Sampai akhirnya kepemilikannya berpindah ke Alibaba Group secara bertahap. Alibaba mulai melakukan pembelian pada Desember 2015 dengan dana sekitar US$264 juta. Kini South China Morning Post telah beralih ke media digital yang bebas diakses siapa saja.

3. AutoNavi

Perusahaan yang satu ini diketahui sebagai perusahaan penyedia peta dan navigasi asal China. Pada 2014, AutoNavi resmi menyandang status sebagai perusahaan Alibaba.

Perusahaan yang didirikan pada tahun 2001 menjadi penyedia data pemetaan buat Google sejak tahun 2006. AutoNavi juga menjadi penyedia data pemetaan buat Apple. Sejauh ini aplikasi AutoNavi telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna.

4. Taobao

Perusahaan ini dari awal memang telah menjadi perusahaan Alibaba. Taobao diluncurkan pada Mei 2003 sebagai website belanja online di China. Taobao memberi fasilitas belanja consumer-to-consumer (C2C).

Walaupun memberi pelayanan berbahasa China, Taobao ternyata juga menerima transaksi dari negara-negara lainnya. Pada 2017, Taobao mencatatkan volume transaksi hingga 3 triliun yuan.

5. Alipay

Begitu juga dengan perusahaan ini yang telah menjadi perusahaan Alibaba sedari awal. Alipay didirikan sebagai platform pembayaran online sejak 2004 oleh Jack Ma.

Baca Juga: Tokopedia Gandeng Alibaba Cloud, Buat...

Pengguna Alipay telah mencapai lebih dari 400 juta. Malahan pada 2013, Alipay telah menggeser posisi PayPal sebagai platform pembayaran online terbesar di dunia. Alipay mengklaim telah terhubung ke 65 lembaga keuangan, seperti MasterCard dan Visa.

6. Alibaba Pictures Group

Sebelumnya, perusahaan perfilman ini bernama ChinaVision Media. Namun, pada 2014, namanya diubah menjadi Alibaba Pictures Group. Sekitar 60 persen sahamnya dipegang Alibaba Group yang dibeli dengan nilai US$804 juta.

Nilai perusahaan Alibaba ini pada 2015 tercatat mencapai US$9,6 miliar. Walaupun dominan di dunia perfilman China, Alibaba Pictures Group melaporkan kerugian sebesar US$83,7 juta pada November 2017.

7. Aliwangwang dan Laiwang

Alibaba Group pada 2004 memperkenalkan layanan pesan instan buat memudahkan interaksi penjual dan pelanggan di Taobao secara online. Kabarnya nih Aliwangwang menjadi platform pengirim pesan instan terbesar kedua di China.

Pada 2013, layanan pesan lainnya diluncurkan Alibaba dengan nama Laiwang. Aplikasi ini hadir sebagai pesaing aplikasi Tencent dan WeChat.

8. Ali Health Information Technology

Alibaba Group juga merintis perusahaan di bidang kesehatan bernama Ali Health Information Technology. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak 2014.

Alibaba diketahui emang lagi serius menggarap bisnis kesehatan dengan mengembangkan platform perawatan kesehatan. Gak tanggung-tanggung, Alibaba sampai mengeluarkan dana sebanyak US$448,3 juta.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement