Rabu 14 Aug 2019 02:35 WIB

Gopay Terus Maksimalkan Peluang Ekonomi Digital

Gopay sudah bisa diterima di 420 ribu rekan usaha, 90 persen di antaranya adalah UMKM

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Petugas memeriksa paket yang dikirim di kantor pusat JNE, Tomang, Jakarta Barat, Senin (21/3).
Foto: Antara
Petugas memeriksa paket yang dikirim di kantor pusat JNE, Tomang, Jakarta Barat, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gopay tampknya saat ini terus berupaya untuk memaksimalkan peluang ekonomo digital. Untuk itu, saat ini Gopay sudah bekerja sama dengan perusahaan logistik JNE untuk menyediakan pembayaran digital. 

"Kemudahan bertransaksi dengan GoPay bisa dinikmati di semua titik layanan JNE di seluruh Indonesia," kata Head of Offline Payments Gopay Ardelia Apti, Selasa (13/8). 

Baca Juga

Ardelia menuturkan kerja sama Gopay dengan JNE semakin memperkuat posisi sebagai pemimpin pembayaran digital tanah air. Saat ini, lanjut Ardelia, Gopay sudah bisa diterima di 420 ribu rekan usaha yang 90 persen di antaranya adalah UMKM. 

Dia menilai saat ini ekonomi digital yang dijalankan oleh para pedagang online memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan sektor logistik. "Industri jasa logistik sangat membantu para pedagang online termasuk UMKM menjangkau pelanggan yang lebih luas," tutur Ardelia. 

Ardelia mengharapkan kehadiran Gopay di semua kantor JNE di seluruh Indonesia bisa semakin memberikan kemudahan dalam bertransaksi pengiriman barang. Sehingga, lanjut Ardelia, para pelaku bisnis online bisa meningkatkan skala bisnisnya dan para pelaku UMKM pun bisa semakin terbiasa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usahanya. 

Laporan McKinsey memprediksi bahwa pada 2022, pasar jual beli online akan mengalami pertumbuhan sebesar delapan kali lipat dibandingkan 2017. Selain itu, penjualan dari sektor jual beli online diproyeksikan bisa mencapai 40 miliar dolar AS. 

Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut di Indonesia yakni peningkatan partisipasi pelaku UMKM di pasar digital. "Hal ini sangat menciptakan ekosistem di mana konsumen bisa memiliki lebih banyak pilihan produk serta opsi layanan pengiriman yang dapat diandalkan," jelas Ardelia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement