REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Cathay Pacific memperingatkan staf yang mendukung atau berpartisipasi dalam protes ilegal di Hong Kong dapat dipecat. Maskapai terbesar di kota itu menguraikan pendekatan “nol toleransi” dalam memo yang dikirim beberapa setelah pemerintah Cina mengambil langkah-langkah untuk mencegah staf Cathay yang berpartisipasi dalam protes terbang ke daratan Cina atau melewati wilayah udara negara itu.
Cathay mengatakan akan mematuhi aturan itu. Mereka membagikan salinan memo itu kepada CNN.
CEO Rupert Hogg mengatakan penting untuk diingat bahwa tindakan dan kata-kata karyawan Cathay Pacific yang dilakukan di luar jam kerja dapat memiliki efek signifikan pada perusahaan.
“Kami memiliki profil tinggi di masyarakat mengingat sifat bisnis kami dan tindakan yang tak terhindarkan dari karyawan kami sering menarik perhatian dan akan diperlakukan sebagai yang mewakili posisi perusahaan,” kata Hogg, seperti yang dilansir dari CNN, Senin (12/8).
Sebelumnya pada pekan lalu, Hogg mengatakan pada karyawannya bahwa perusahaan secara hukum diharuskan untuk mematuhi otoritas penerbangan Cina. Ia menulis pekerja yang mengambil bagian dalam tindakan protes itu akan segera diskors dari setiap penerbangan atau aktivitas transportasi udara yang melibatkan daratan Cina.
Kepala eksekutif juga menunjukkan Cina adalah kunci untuk bisnis maskapai. Cathay tidak hanya terbang masuk dan keluar dari daratan Cina. Ia juga memiliki sejumlah besar rute ke Eropa dan Amerika Serikat yang melewati wilayah udara itu.
Cathay Pacific berbasis di Hong Kong yang meskipun sebagian dari Cina diatur di bawah kerangka hukum terpisah yang memberikan kota itu kebebasan politik dan hukum tertentu tidak tersedia di daratan. Sekarang total ada 10 akhir pekan berturut-turut protes di pusat keuangan, dimana demonstran menyerukan demokrasi yang lebih besar.
Chatay menerbangkan sekitar 34 juta penumpang setiap tahun. Mereka melayani hampir 200 kota di seluruh dunia dari hubnya di Bandara Internasional Hong Kong.
Menurut pernyataan yang diunggah di situs web Cathay, semua penerbangan yang berangkat dari Hong Kong dibatalkan pada Senin (12/8) karena protes besar-besaran di bandara internasionalnya. Administrasi Penerbangan Sipil Cina mengatakan adanya pelarangan karyawan Cathay yang mendukung atau mengambil bagian dalam demonstrasi ilegal, protes dan serangan kekerasan, serta mereka yang memiliki perilaku radikal saat bekerja pada penerbangan di wilayah udara Cina.
Agensi juga mengatakan akan meminta Cathay menyerahkan rincian identifikasi tentang semua kru yang relevan untuk persetujuan sebelum lepas landas.