Senin 12 Aug 2019 23:10 WIB

E-Commerce Batu bara Pertama di Indonesia Resmi Diluncurkan

V Mining adalah e-commerce pertama untuk transaksi jual beli batu bara di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Dirut PT Bumi Banua Sinergi (BBS) Arijanto (tengah), Direktur Keuangan BBS Reko Arison (kiri), dan Dirut PT Visitama Teknologi Indonesia Reza Putra (kanan), saat peluncuran aplikasi V Mining di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (12/8).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Dirut PT Bumi Banua Sinergi (BBS) Arijanto (tengah), Direktur Keuangan BBS Reko Arison (kiri), dan Dirut PT Visitama Teknologi Indonesia Reza Putra (kanan), saat peluncuran aplikasi V Mining di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemudahan transaksi melalui teknologi membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk berinovasi. Salah satu yang melihat potensi ini adalah PT Bumi Banua Sinergi (BBS) yang bekerja sama dengan PT Visitama Teknologi Indonesia (Vistek) untuk mengembangkan teknologi digital berupa e-commerce atau niaga-el penjualan batu bara.

Direktur BBS Arijanto mengatakan BBS bersama Visitama Teknologi Indonesia secara resmi meluncurkan V Mining, sebuah niaga-el pertama di Indonesia yang memperjualbelikan batu bara secara daring.  "V Mining adalah e-commerce pertama untuk transaksi jual beli batu bara di Indonesia," ujar Arijanto saat peluncuran aplikasi V Mining di Hotel Red Top, Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga

Arijanto menjelaskan, kehadiran V Mining memudahkan transaksi dengan berbagai keuntungan, salah satunya memotong biaya survei batu bara karena setiap produk yang dijual dipastikan dengan kualitas terbaik sesuai Gross Air-Received (GAR) atau nilai kalori. Selain itu, kata Arijanto, lokasi batu bara dapat dicek secara daring hingga berbagai alternatif pengiriman batu bara yang dapat disesuaikan dengan bujet dan dihitung secara daring.

"Kini pasar jauh lebih luas dengan jangkauan nasional menghubungkan penjual dengan pembeli yang kemudian mengincar pangsa internasional. Kemudahan bertransaksi dan jaminan keamanan pembayaran menjadikan aplikasi ini semakin layak diperhitungkan," ucap Arijanto.

Arijanto berharap keberadaan V Mining menjadi gerbang awal transaksi digital bagi usaha tambang di Indonesia. Arijanto menilai, kecanggihan teknologi tidak bisa dipungkiri dan sudah masuk ke segmen terkecil dalam hidup masyarakat.

"Penjualan tradisional semakin tergeser dengan lokapasar dalam dunia digital," kata Arijanto.

Arijanto menyampaikan, BBS sengaja menggandeng Vistek yang memang bergerak di bidang teknologi terkait aplikasi V Mining. Arijanto memastikan, V Mining menjual batu bara dengan kualitas terbaik dan memiliki dokumen yang sah.

"Pasarnya ya domestik dan internasional, tapi awal-awal kita tidak muluk-muluk, domestik dulu," lanjut Arijanto.

Arijanto menambahkan, ke depannya BBS juga ingin merangkul para suplier untuk ikuti terlibat menawarkan produk batu bara di V Mining.

Direktur Utama Visitama Teknologi Indonesia Reza Putra mengatakan kehadiran V Mining dapat memutus mata rantai yang memisahkan antara pembeli dan penjual selama ini.

"Di industri baru bara dalam transaksi, agak susah pembeli dan penjual bertemu bertransaksi karena ada layer di tengah-tengah, apakah itu mediator. Dengan adanya teknologi ini, kita ingin sederhanakan transaksi dalam satu wadah yang aman," ujar Reza.

Direktur Keuangan BBS Reko Arison mengatakan pemanfaatan teknologi memiliki prospek yang cerah bagi bisnis perusahaan. Reko berharap, niaga-El seperti V Mining dapat menciptakan ekosistem pasar yang baik dan menarik minat para pelaku industri batu bara.

"Kita berusaha menerapkan perubahan cara berpikir agar transparansi barang dan siapa yang mau dibeli dan izinnya seperti menjadi dalam satu wadah yang memudahkan pengguna," kata Reko.

Niaga-el, V Mining, dapat dilihat di laman www.vmining.co.id atau aplikasi di playstore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement