Selasa 13 Aug 2019 06:05 WIB

Jatim Buka Peluang Ekspor Tuna dan Salmon

Kerja sama di bidang olahan hasil laut dengan Belarusia dinilai sangat potensial.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka peluang kerja sama di bidang pengolahan hasil laut dengan Belarus. Khofifah memandang kerja sama tersebut potensial bagi nilai ekspor Jatim.

Hal ini disampaikan Gubernur Khofifah usai menerima Duta Besar Belarus HE Valery Kolesnik di Gedung Negara Grahadi, Senin (12/8) sore. Kerja sama di bidang olahan  hasil laut dengan negara pecahan Uni Sovyet itu dinilai sangat potensial dan dapat meningkatkan nilai ekspor Jawa Timur ke Belarus.

Baca Juga

“Republik Belarus tidak memiliki wilayah laut. Sehingga mereka tertarik kerjasama di sektor olahan hasil laut terutama adalah tuna dan salmon,” kata Khofifah dalam siaran pers, Senin (12/8).

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar untuk dapat menyuplai tuna ke Belarus. Sebab di Malang Selatan tepatnya di Sendang Biru termasuk penyuplai Tuna terbesar di Indonesia.

“Bagaimana kalau Belarus ambil ikan tuna dari Sendang Biru. Pengolahan bisa dilakukan di areal Surabaya Industial Estate Rungkut (SIER) sehingga dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak?” tanyanya seraya menawarkan.

Khofifah menambahkan, untuk industri pengolahan hasil laut, Jawa Timur memiliki perusahaan pengolahan yang cukup advance.  Salah satunya berada di SIER. Khofifah juga menambahkan, di SIER masih tersedia beberapa area yang siap untuk digunakan industri pengolahan termasuk olahan ikan. “Jadi kalau Belarus mau invest dalam waktu dekat bisa ke SIER,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini tidak lupa mempromosikan titik-titik wisata potensial yang ada di Jawa Timur. “Bluefire, ini hanya ada dua di dunia, satu di Iceland, satu di Ijen, kalau di Iceland katanya  jarang muncul tapi kalau di Ijen hampir tiap dini hari  muncul, lalu dilanjutkan ke Bromo,” tambah Khofifah.

Hal ini dianggap penting karena dinilai dapat memberikan dampak postif bagi pariwisata Jawa Timur, khusunya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Jawa Timur lebih  khusus lagi  dari Belarus dan Eropa Timur. “Dubes atau diplomat memiliki jaringan yang luas. Melalui jaringannya beliau, kita berharap promosi wisata dan kerjasama antar negara dapat kita bangun lebih luas. Belarus dikenal negara yang memiliki teknologi alutsista yang canggih. Saya rasa banyak hal yang bisa kita bangun kerja sama,” jelas Khofifah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement