Jumat 09 Aug 2019 21:44 WIB

Kalbar Harus Jadi Lumbung Pangan Beras Kalimantan

Siapa yang menguasai pangan itulah yang menang.

Red: EH Ismail
Pertemuan UPSUS
Foto: Humas Kementan
Pertemuan UPSUS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Kalbar, Sutarmidji berkeinginan provinsinya menjadi lumbung pangan beras se-Kalimantan. Sebab daerah yang dipimpinnya memiliki area pertanian yang luas dan sumber daya yang mencukupi.

“Saya yakin bisa menuju ke sana, karena sumber daya kita mencukupi untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi.  

Karena kedepan siapa yang menguasai pangan itulah yang menang. Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi menyambut baik harapan dan arahan Gubernur Kalbar dan mengingatkan kepada seluruh peserta UPSUS bahwa. 

Dalam waktu jangka pendek Kalbar telah menargetkan mandiri pangan ini adalah tantangan tekat yang harus diimplementasikan oleh kita semua. Terutama tentu saja harus di implementasikan seluruh masyarakat. “Kami dari pusat suppor habis kata anak muda sekarang support full”. Ujar Prof. Dedi.

Intinya dari Kementerian Pertanian adalah mendukung, tetap yang utama adalah rekan-rekan di provinsi dan kabupaten. Karena sejak otonomi daerah seluruh pengelolaan pemerintah kita pindah ke kabupaten dan kota. 

Prof Dedi kembali mengingatkan. “Petani kalau ada hujan, ada benih tidak usah disuruh mereka akan menanam. Tidak ada dinas kabupaten, tidak ada dinas provinsi tidak ada kementan mereka akan tanam.  Dengan adanya kita, Dinas Pertanian Kota, Provinsi itu bukan hanya bisnis as usual. Tapi juga harus ada upaya khusus luar biasa, upaya besar-besaran, upaya yang radikal untuk lebih meningkatkan apa yang dilakukan petani”.  Karena itu kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan produktivitas pangan kalbar. 

Upsus harus memastikan bantuan pusat harus betul-betul dimanfaatkan petani karena itu indikatornya LTT. Karena yang jelas terukur tiap hari bisa dilaporkan beda dengan panen. Dan panen pun tergantung LTT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement