Rabu 07 Aug 2019 18:51 WIB

Rupiah Bergejolak, Investor Diimbau tak Perlu Panik

Gejolak terhadap rupiah dinilai hanya sesaat.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar. Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar. Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Jumat (1/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar ditutup menguat Rp 14.255 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah menguat 0,25 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti nilai tukar rupiah masih sangat rentan terhadap perekonomian global. Hal ini ditandai dengan pelemahan rupiah terhadap dolar AS sejak awal bulan lalu.

Baca Juga

“Bank Indonesia akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif sebab dengan adanya goncangan global pasti akan memengaruhi stabilitas sistem keuangan,” ujarnya usai pelantikan di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Rabu (7/8).

Kendati demikian, Destry mengimbau kepada para pelaku pasar keuangan adanya pelemahan nilai tukar rupiah. Sebab, pelemahan ini bersifat sementara.

“Ini kalau kita bisa menjaga stabilitas makro, kita tidak perlu panik. Market tidak perlu panik karena biasanya guncangan sifatnya sesaat,” ucapnya.

Ke depan Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk mewaspadai pergerakan dan ketidakstabilan yang terjadi di sektor keuangan. Langkah ini sejalan dengan koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas perekonomian juga akan diperkuat.

“Tetap saja Bank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk mewaspadai pergerakan atau instabilitas yang terjadi di sektor keuangan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement