Senin 05 Aug 2019 14:52 WIB

Waskita Karya akan Terbitkan Global Bond Rp 3 Triliun

Waskita Karya juga akan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol.

Sejumlah pekerja saat menyelesaikan proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (20/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pekerja saat menyelesaikan proyek renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal menerbitkan global bond atau obligasi senilai 210 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk refinancing sekaligus sebagai strategi guna meningkatkan kinerja perseroan.

Dalam acara bincang media di Jakarta, Senin (5/8), Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Haris Gunawan menjelaskan opsi global bond tersebut akan tetap melihat perkembangan pasar sedangkan emisinya masih dalam tahap pembahasan. Menurut dia, global bond itu direncanakan selain untuk pembiayaan investasi baru juga untuk ada beberapa ruas tol yang sedang diinvestasikan perseroan.

Baca Juga

"Global bond sangat tergantung kepada rating dari lembaga internasional," kata Haris.

Haris menegaskan penerbitan obligasi itu juga sambil mencari risiko yang paling rendah, terutama dari sisi biaya dan faktor lainnya seperti tenor.

Ia juga mengungkapkan bahwa pada semeater II 2019, Waskita juga akan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol yang dikelola. Saat ini, lanjutnya, hal tersebut sedang dalam proses penawaran dengan perusahaan baik dalam maupun luar negeri dan ditargetkan rampung semester II tahun 2019 ini.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil memperoleh nilai kontrak baru pada semester pertama 2019 sebesar Rp 8,18 triliun. Nilai ini meningkat dibanding pada periode sama sebesar Rp 7,65 triliun.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh perolehan sejumlah proyek besar. Proyek itu antara lain Bandara Juanda di Jawa Timur Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal di DKI Jakarta Rp 423 miliar, Bandara Hasanudin di Sulawesi Selatan Rp 422 miliar, Jalan Tol Becakayu (A. Yani) di Jawa Barat senilai Rp 773 miliar, Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar di Lampung senilai Rp 343 miliar, dan Revitalisasi Olahraga Pelajar Ragunan di DKI Jakarta senilai Rp 381 miliar.

Selanjutnya, Waskita mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 14,80 miliar pada semester I tahun 2019 dan laba bersih tercatat Rp 1,01 triliun, dengan net margin 6,85 persen. Waskita juga menargetkan penerimaan arus kas masuk tahun 2019 sebesar Rp 40 triliun, termasuk di dalamnya dari proyek turn-key yang penyelesaian proyeknya pada Oktober 2019 sebesar Rp 26,85 triliun, dengan realisasi sampai dengan semester I sebesar Rp 7,49 triliun yang diperoleh dari beberapa pembayaran proyek tol.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement