Kamis 01 Aug 2019 19:35 WIB

KKP Ingin tak Ada Impor Garam Tahun Ini

Pada awal Juni lalu, PT Garam masih memiliki stok 450 ribu ton garam

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Negara agraris pengimpor garam
Foto: republika
Negara agraris pengimpor garam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menginginkan tidak ada impor garam untuk tahun ini. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP, Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, impor garam sebaiknya disesuaikan antara kebutuhan dan permintaan.

"Kita, KKP, sih bilang, untuk tahun ini tidak ada impor lagi," ujar Brahmantya di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (1/8).

Baca Juga

Namun, kata Bramantya, keputusan impor berada di tangan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan. Brahmantya menyebut, PT Garam pada awal Juni masih memiliki stok 450 ribu ton garam.

"Saya nggak tahu di industri di level berapa. Mereka kan yang tahun lalu dapat (impor) 2,7 juta ton, tahun ini sudah dikeluarkan berapa, saya tidak tahu, kan enggak lewat kita sekarang," ucap Brahmantya.

Brahmantya menyinggung soal rendahnya penyerapan yang membuat stok garam yang ada tidak terserap secara maksimal. KKP, kata Brahmantya, mengusulkan pembuatan nota kesepahaman baru untuk produksi 2019 yang berisi kesepakatan melakukan penyerapan.

"Saya sih bilang, impor memang diperbolehkan tapi kalau ada kebutuhan. Yang penting kan suplai dan demand," kata Brahmantya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement