Kamis 01 Aug 2019 13:14 WIB

Uang Sekolah dan Bimbel Sumbang Inflasi Bulan Juli

Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbang deflasi 0,06 persen

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Para SMA di Jakarta mengikuti ujian yang dihelat salah satu bimbingan belajar.
Foto: Republika
Para SMA di Jakarta mengikuti ujian yang dihelat salah satu bimbingan belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan uang sekolah tingkat SMA, SD dan SMP hingga biaya bimbingan belajar (bimbel) menyebabkan inflasi pada Juli 2019. Sementara kenaikan uang sekolah SMA menyumbang 0,02 persen terhadap inflasi, kenaikan uang sekolah SD, SMP dan tarif bimbel berkontribusi masing-masing 0,01 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga tersebut sudah diduga terjadi setiap bulan Juli. Penyebabnya, terdapat momentum tahun ajaran baru.

Baca Juga

"Ini bukan hanya di sekolah negeri, juga di sekolah-sekolah swasta," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (1/8).

Empat komponen tersebut menjadi faktor pendorong kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki nilai inflasi terbesar pada Juli 2019, yaitu 0,92 persen. Meski begitu, kelompok ini menjadi penyumbang kedua terbesar terhadap inflasi Juli 2019, yaitu 0,07 persen. Kontributor pertama merupakan kelompok bahan makanan, hingga 0,17 persen.

Suhariyanto mengatakan, kenaikan uang sekolah SMA yang menjadi pendorong terbesar dalam inflasi pendidikan terjadi di 24 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). "Di antaranya di Balikpapan, Kendari, Tarakan dan Palangkaraya,”"tuturnya.

Dari kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, subkelompok kursus-kursus/ pelatihan mengalami inflasi terbesar, yaitu 2,39 persen. Posisi berikutnya diisi oleh subkelompok pendidikan sebesar 1,16 persen dan subkelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan sebesar 0,66 persen.

Kontras dengan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan justru mengalami deflasi hingga 0,36 persen. Sumbangannya terhadap deflasi adalah 0,06 persen. Kelompok ini menjadi satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi pada Juli 2019.

Dari empat subkelompok di kelompok tersebut, subkelompok yang mengalami deflasi adalah transportasi sebesar 0,58 persen. Suhariyanto menyebabkan, penyebabnya adalah penurunan tarif angkutan antar kota yang menyumbangkan deflasi 0,04 persen.

"Ramadhan dan Lebaran berakhir, tarifnya jadi turun dibandingkan Juni," ujarnya.

Tarif angkutan udara yang turun di 41 kota IHK turut memberikan kontribusi terhadap deflasi di subkelompok transportasi. Subkelompok transportasi memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,03 persen.

Suhariyanto menyebutkan, penurunan ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah menurunkan tarif batas atas (TBA) dan harga tiket pesawat yang turun pada hari dan jam tertentu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement