Senin 29 Jul 2019 14:07 WIB

Penggunaan Kendaraan Listrik Terus Didorong

Strategi penekanan harga kendaraan listrik juga terus disusun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Peluncuran Green Smart Power di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (27/7).
Foto: Dadang Kurnia.
Peluncuran Green Smart Power di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Didik Agus mengungkapkan, pihaknya terus mendorong penggunaan kendaraan listrik di wilayahnya. Menurut Didik, Dinas ESDM Jatim memiliki target agar angkutan-angkutan umum di Jatim, termasuk taksi online, nantinya bisa menggunakan mobil listrik.

Didorongnya penggunaan mobil listrik dimaksudkan untuk mengurangi emisi, yang bisa merusak bumi. "Di dinas ESDM Jatim telah dirapatkan dan sepakat mendukung kendaraan listrik baik itu motor maupun mobil. Jadi bahwasannya kita akan berusaha mendorong pemanfaatan mobil listrik untuk angkutan-angkutan kota maupun taksi online," ujar Didik, di acara peluncuran Green Smart Power di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (27/7).

Ia juga mengaku, Dinas ESDM Jatim terus berupaya mendorong pabrikasi kendaraan listrik di Jawa Timur. Strategi penekanan harga kendaraan listrik juga terus disusun agara produk yang dihasilkan, harganya tidak jauh berbeda dengan kendaraan berbahan bajar fosil.

"Jadi ini masih diupayakan pabrikasi yang harganya bisa bersaing dengan kendaraan berbahan bakar fosil. Sehingga di situ keunggulan-keunggulan ini yang terus kita galakan," ujar Didik.

EVP Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Rawan Insani mengungkapkan, terkait kendaraan listrik pihaknya telah melakukan survei ke beberapa daerah di Indonesia. Diakuinya, ada beberapa kota yang potensial untuk pengembangan kendaraan listrik.

Ia meyakini, jika kendaraan listrik bisa dikembangkan di daerah-daerah tersebut, pertumbuhannya sangat pesat. "Misalnya Jakarta, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan kota lain. Totalnya ada sekitar 13 kota yang perkembangan kendaraan listriknya akan cukup pesat," katanya.

Pihaknya juga telah melakukan pemetaan terkait pendirian tempat pengisian baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle. Di Surabaya misalnya, pada 2022 ditargetkan terdapat 1.500 tempat pengisian baterai bagi kendaraan listrik. Dari total tersebut, 10 persennya merupakan electric vehicle charging station.

"Kira-kira untuk electric vehicle charging station itu sekitar 10 persen. Karena 85 persen itu ngecasnya di rumah. Jadi kalau 2022 ada 1.500 electric vehicle di Surabaya, kira electric vehicle charging station itu sekitar 10 persen atau sekitar 150. Kita punya fokus ke depan termasuk di 12 kota yang lain," ujar Rawan Insani.

CEO PT Gesits Technologies Indo, Harun Sjech, mengungkapkan keunggulan kendaraan listrik dibanding kendaraan berbahan bakar minyak. Pemimpin perusahaan pembuat motor listrik itu mengatakan, ketika menggunakan motor listrik, biaya yang bisa dihemat penggunanya mencapai 70 persen dibanding pengguna motor berbahan bakar minyak.

"Sekarang kan kalau motor listrik gak perlu oli, gak perlu servis, tinggal cas, jalan udah. Belum lagi kalau motor bahan bakar minyak, itu 70 kilometer abusnya sekitar dua liter atau Ro 18 ribu. Motor listrik gak sampai segitu," kata Harun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement