REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Maskapai penerbangan Sriwijaya Air akan menghentikan sementara layanan penerbangan dari dan menuju Manokwari. Penghentian penerbangan ke Manokwari ini akan mulai dilakukan pada 30 Juli tahun 2019.
Dalam siaran pers yang diterima di Manokwari, Ahad (28/7), Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya menyebutkan, pihaknya Swi
Tidak dijelaskan alasan maskapai menghentikan layanan penerbangan ke daerah ini, namun Maya memastikan armadanya layak terbang dan mengedepankan keselamatan dalam setiap penerbangan.
Terkait beberapa keterlambatan jadwal penerbangan yang dialami Sriwijaya Air selama bulan Juli 2019 di Manokwari, manajemen Sriwijaya Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas kejadian tersebut.
Dia mengatakan, Sriwijaya Air sangat patuh terhadap regulasi penerbangan, termasuk mengimplementasikan standar keamanan yang tinggi. Hal ini diyakini menjadi salah satu standar operasional prosedur (SOP) perusahaan dalam mengoperasikan setiap layanannya.
"Dalam aturan penerbangan diberlakukan kewajiban pengecekan kelaikan armada yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Dengan demikian tentu saja setiap armada yang dioperasikan Sriwijaya Air layak untuk beroperasi," tuturnya.
Ia menambahkan saat ini pun Sriwijaya Air telah menjalin kerja sama dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia(GMFAA) dalam hal perawatan seluruh armadanya.
"Sriwijaya Air memercayakan perawatan seluruh armadanya kepada salah satu MRO (Maintenance, Repai & Overhaul) terbesar di Asia Tenggara yaitu GMFAA. Dengan demikian kami memastikan bahwa reliability pesawat kami cukup baik," ujar Maya.
Di sisi lain, demi memberikan layanan yang optimal kepada seluruh pelanggannya, kata dia,Sriwijaya Air pun pernah berupaya untuk mengganti armada yang akan digunakan untuk melayani penerbangan dari dan menuju Manokwari. Hal itu belum dapat direalisasikan karena masih ada kendala pada saat mendarat di Bandar Udara Rendani, Manokwari.
"Sriwijaya Air pun sudah pernah dua kali mencoba menerbangkan Boeing 737 800NG ke Manokwari. Akan tetapi karena masih ada kendala yang berisiko terhadap keselamatan penerbangan jadi kami tetap layani dengan Boeing 737 500," paparnya.
Atas kejadian keterlambatan penerbangan Sriwijaya Air beberapa waktu lalu, pihaknya berharap seluruh pelanggan tidak memberikan asumsi yang semata-mata dapat menimbulkan keresahan di masyarakat serta merusak citra Sriwijaya Air.
"Perlu kita ketahui bahwa keterlambatan yang dialami Sriwijaya Air kemarin tidak hanya karena faktor kerusakan pesawat tapi juga faktor ekternal dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk memaksa pesawat diterbangkan," ujarnya.
Sriwijaya Air, katanya, berkomitmen mengutamakan keselamatan penumpang dan crewnya serta tidak akan menerbangkan pesawat dan mengorbankan keselamatan penumpang dan juga kru. "Mulai 30 Juli 2019 ini kami sementara akan ''suspend'' penerbangan dari dan menuju Manokwari," kata Retri Maya.
Terkait rencana penghentian ini, Branch Manager Sriwijaya Air Cabang Manokwari, I Gusti Putu Chrisna saat dikonfirmasi mengatakan dirinya tidak berwenang memberikan keterangan terkait hal itu. Ia menyarankan awak media untuk langsung menanyakan ke kantor pusat.