REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya penguasaan ekonomi syariah supaya kualitas pengusaha Muslim dapat semakin maju. Hal ini diharapkan dapat mendorong perekonomian di Indonesia berkembang lebih baik dan adil.
"Penguasaan ekonomi hanya bisa terjadi apabila pengusaha-pengusaha Muslim itu maju dengan baik, karena kalau pengusaha kurang maka ekonomi syariah tidak bisa jalan," kata Wapres dalam sambutannya di Perayaan Milad ke-44 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Sabtu (27/7).
Ia mengatakan banyak tantangan untuk memajukan sistem perekonomian syariah. Oleh karenanya MUI harus ikut turut serta dengan menerapkan kebijakan yang mendukung ekonomi syariah.
Salah satunya ialah MUI diharapkan untuk tidak mempersulit pemberian label halal dalam industri barang dan jasa, khususnya produk makanan dan minuman. Sehingga, tidak perlu ada pertentangan selama memegang prinsip bahwa yang halal pasti syariah.
"Pandangan muamalah sederhana, selama tidak haram ya dia halal, selama dia halal ya dia syar'i, begitu ya. Jadi kita tidak perlu mempersulit benar ekonomi syariah juga sebenarnya," jelas JK di hadapan pengurus MUI.
MUI sebagai lembaga yang dipercaya dalam pemberian label halal juga diharapkan dapat mendorong usaha kecil dan menengah sehingga cita-cita ekonomi yang adil bisa terwujud. "Kemajuan itu juga harus adil, keadilan kalau tidak diusahakan maka nanti akan timpang. Apa pun yang kita bicarakan tentang keadilan ekonomi tapi kalau kita tidak bergerak di bidang ekonomi, maka ketidakadilan akan timbul," ujar Wapres.