REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (BTN) siap menerbitkan Junior Global Bond pada semester kedua 2019. Nilai Junior Global Bond yang bakal diterbitkan sekitar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,2 triliun.
"Kinerja kami pada semester pertama ini on track. Nanti pada semester kedua, kami akan menerbitkan Junior Global Bond sebagai amunisi untuk memacu bisnis tahun depan," ujar Direktur Utama PT BTN Maryono dalam konferensi pers di Menara Utama BTN, Jakarta, Jumat (26/7).
Ia mengatakan dengan penerbitan Global Bond serta tambahan Wholesale Funding lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BTN diproyeksikan berada di level 19,1 persen pada Desember 2019.
"Dengan permodalan tersebut, Bank BTN siap memacu kredit pada tahun depan," katanya.
Sementara itu pada paruh pertama tahun ini emiten bersandi saham BBTN tersebut, mencatatkan kinerja kenaikan kredit di level 18,78 persen year on year (yoy) dari Rp 211,35 triliun pada Juni menjadi Rp 251,04 triliun. Sedangkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut kredit industri perbankan hanya naik di level 9,92 persen yoy per Juni 2019.
Pertumbuhan penyaluran kredit bank BTN masih ditopang segmen kredit perumahan. Lini bisnis tersebut mencatatkan kenaikan di posisi 19,72 persen yoy menjadi Rp 173,61 triliun.
Segmen kredit tersebut ditopang melesatnya penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi menjadi senilai Rp90,75 triliun pada Juni 2019 atau naik 27,55 persen yoy.
"KPR non subsidi Bank BTN juga tercatat naik sebesar 13,08 persen yoy menjadi Rp74,36 triliun per Juni 2019," kata dia.
Rekam jejak kinerja KPR tersebut sukses membuat Bank BTN tetap memimpin pasar dengan pangsa KPR sebesar 39,56 persen per Maret 2019. Di lini KPR subsidi, perseroan juga mendominasi kue pasar sebesar 92,43 persen per Maret 2019.