Kamis 18 Jul 2019 10:30 WIB

Pertamina Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Bumi Maluku Utara

Tim Pertamina Peduli langsung terjun ke lokasi terdampak gempa di beberapa titik.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Bangunan rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Ona
Bangunan rusak akibat gempa di Desa Tomara, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina melaksanakan aksi cepat tanggap darurat bencana dengan mengirimkan bantuan langsung ke lokasi pengungsian yang berada di wilayah Desa Wayatim dan Yomen, Halmahera Selatan pada Selasa (16/7). Aksi tanggap bencana Pertamina ini membantu korban pascagempa berkekuatan 7.2 Skala Richter (SR) di 62 kilometer Timur Laut Labuha, Halmahera Selatan - Maluku Utara pada Ahad (14/7) pukul 18.10 WIT.

"Bantuan diserahkan oleh Tim Pertamina Peduli di dapur umum posko pengungsian Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halmahera Selatan, Maluku Utara," ujar Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, dalam keterangan pers Rabu (17/7).

Baca Juga

Brasto menyampaikan bahwa Tim Pertamina Peduli langsung terjun ke lokasi terdampak gempa di beberapa titik. Tim Pertamina Peduli beserta TNI, aparat Kepolisian, dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara bergerak dari Labuha untuk meninjau lokasi terdampak.

"Tim menyerahkan bantuan untuk korban gempa yang mengungsi di Desa Wayatim, Bacan Timur serta Desa Yomen, Kepulauan Jaronga, Halmahera Selatan,” ujar Brasto.

Pertamina Peduli bersama dengan tim BUMN Hadir Untuk Negeri terus memantau perkembangan dan mengirimkan bantuan untuk korban bencana alam gempa bumi di wilayah Halmahera Selatan.

Penyerahan bantuan dibawa dari Labuha menuju Desa Wayatim menggunakan kapal speedboat dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Desa Yomen yang berjarak 2,5 jam dari Desa Wayatim.

"Bantuan yang diserahkan berupa makanan dan minuman dalam kemasan, peralatan memasak, kompor gas, BrightGas tabung 5,5 kilogram (kg), tikar, selimut, dan lain-lain,” tambahnya.

Pertamina juga terus memastikan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) masyarakat Halmahera Selatan dapat terus terpenuhi tanpa kendala. Operasional Pertamina di sekitar wilayah gempa Halmahera Selatan yakni Terminal BBM Labuha dan lembaga penyalur dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak ada kerusakan sarana dan fasilitas penyaluran BBM sehingga operasional.

Pertamina terus mengantisipasi potensi adanya gempa susulan di wilayah tersebut. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat tujuh hari sampai dengan Ahad (21/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement