REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desakan menurunkan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate semakin mencuat. Sebab, era suku bunga tinggi kini sudah ditinggalkan, setelah ekspektasi pasar menganggap Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan memangkas tingkat bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps).
Kondisi tersebut sudah direspons oleh sejumlah perbankan nasional. Salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi beberapa minggu terakhir ini makro ekonomi khususnya sisi domestik terus mengalami perbaikan. Bahkan, outlook ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh positif.
“Minggu terakhir ini, rupiah menguat di bawah 14 ribu, indeks menguat, capital inflow masuk jadi terlihat parameter ada penurunan suku bunga,” ujarnya saat ‘Paparan Kinerja Triwulan II 2019 Bank Mandiri’ di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (17/7).
Hery mengatakan pihaknya menunggu kabar positif dari Bank Indonesia untuk segera menurunkan suku bunga acuan yang ini masih berada 6 persen.
“Penurunan suku bunga ini akan baik bagi perbankan nasional, karena akan berpengaruh pada suku bunga spesial rate dan membuat Net Interest Margin (NIM) turun,” jelasnya.
Sebagai informasi, sejak Desember 2018 hingga Juni 2019 suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.