Rabu 17 Jul 2019 17:13 WIB

69 Persen Pelancong Wisata Halal Indonesia adalah Milenial

Pelancong wisata halal tersebut tidak semuanya Muslim atau datang dari negara Muslim

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas pelancong wisata halal Indonesia adalah golongan milenial. Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menyampaikan jumlahnya mencapai 69 persen selama tahun 2018.

"Secara total 51 persen wisatawan adalah milenial, di wisata halalnya bahkan mencapai 69 persen itu milenial," kata Arief di kawasan Pecenongan, Jakarta, Rabu (17/7).

Baca Juga

Pelancong wisata halal tersebut tidak semuanya Muslim atau datang dari negara Muslim, melainkan semua pelancong yang datang ke akses-akses ramah Muslim. Hal ini karena wisata halal bersifat universal, tidak hanya untuk kalangan tertentu.

Pariwisata halal menjadi salah satu segmen yang menjadi fokus Kemenpar tahun ini. Porsinya diharapkan meningkat dari 20 persen menjadi 25 persen pada 2019. Salah satu upayanya adalah memasukkan agenda halal di Calender of Event (CoE) 2019.

Tenaga Ahli Menteri Bidang Management Calendar Of Events Kementerian Pariwisata, Esty Reko Astuti menyampaikan ada beberapa agenda yang menjadi daya tarik untuk wisata halal. Seperti misalnya Pesona Khazanah Ramadhan di Nusa Tenggara Barat, Mizan Al Sufi tanggal 20 Juli di Jawa Barat, Festival Kuliner Aceh, acara festival fashion di Jakarta, dan lain-lain.

Ia menyampaikan, meski jumlah agenda khusus halal terbatas namun tidak menutup kemungkinan bagi kegiatan lain tetap ramah Muslim. Agenda-agenda CoE tidak terbatas pada segmen kalangan tertentu dan dapat dihadiri oleh siapa saja.

"Mayoritas event di CoE merupakan acara budaya sehingga dapat dinikmati semua pihak, lalu ada event buatan dan alam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement