Selasa 16 Jul 2019 21:53 WIB

Dana Desa Diteruskan, Ini Prioritas Kemendes

Dana desa diklaim berhasil mengurangi angka kemiskinan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Sekjen Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Anwar Sanusi membuka Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Kreatif/Digital untuk Percepatan Pengembangan Pembangunan Transmigrasi sebagai Wujud Restorasi Transmigrasi di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jumat (24/5/2019).
Foto: Angga/ Kemendes PDTT
Sekjen Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Anwar Sanusi membuka Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Kreatif/Digital untuk Percepatan Pengembangan Pembangunan Transmigrasi sebagai Wujud Restorasi Transmigrasi di Kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Jumat (24/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkomitmen akan meneruskan program dana desa hingga lima tahun ke depan karena diklaim berhasil mengurangi angka kemiskinan. Ada empat hal yang didorong jadi prioritas setelah dana desa kembali diberikan.

Baca Juga

Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi mengatakan, keberhasilan program dana desa membuat pihaknya berkomitmen meneruskan program ini. Bahkan, ia menyebut jumlah dana desa yang dikucurkan hingga lima tahun ke depan lebih besar dari sebelumnya yaitu sekitar Rp 400 triliun.

"Fokus dana desa ke depan adalah bagaimana bisa meningkatkan kontribusi desa terutama untuk mendukung perekonomian nasional, targetnya 2 persen dari GDP. Karena itu beberapa hal kami rekomendasikan dan ini menjadi program prioritas," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (16/7).

Pertama, dia melanjutkan, Kemendes PDTT mendorong perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) pedesaan. Ia menyebut selama ini pihaknya fokus pada perbaikan infrastruktur yang harus dimanfaatkan masyarakat desa. Sehingga ia menyebut masyarakat desa harusnya memiliki kompetensi SDM nya dan bisa merasakan infrastruktur ini. 

"Caranya kami akan memberikan pelatihan yang sifatnya kontekstual untuk masyarakat desa. Pelatihan ini terkait kondisi pedesaan masing-masing, contohnya pertanian," katanya. 

Rekomendasi kedua, ia menyebut Kemendes mendorong didirikannya industri pascapanen. Ia menjelaskan, selama ini di pedesaan banyak sekali masyarakat desa yang menjual produk-produk hasil panen tanpa ada olahannya. Karena itu pihaknya ingin mendorong adanya satu program penguatan industri pascapanen.

Diharapkan dengan didirikannya industri pascapanen bisa memberikan kesempatan terserapnya tenaga kerja di pedesaan plus meningkatkan pendapatan masyarakat. Ketiga, pihaknya mendorong prioritas perbaikan konektivitas.

Ia menyinggung ini sesuai dengan arahan presiden Joko Widodo kemarin bagaimana konektivitas antara pedesaan dengan perkotaan bisa semakin baik. Ia menyebut perbaikan konektivitas termasuk dari sisi teknologi informasi (TI). Diharapkan ini bisa membuat masyarakat desa melek teknologi dan bisa melakukan jual beli dalam jaringan. Keempat atau terakhir, ia menyebut Kemendes mendorong setiap desa memiliki keunggulan produk pedesaannya misalnya kawasan pariwisata di desa. 

"Karena itu salah satu keunggulan yang sedang kami dorong dan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata berdirinya desa wisata dimana selain wisata alam dan budaya, di situ juga mendorong masyarakat menghasilkan produk kerajinan," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement