Selasa 16 Jul 2019 03:13 WIB

Sakinah Finance Sosialisasikan Ekonomi Islam untuk Anak-Anak

Sakinah Finance ingin menumbuhkan kesadaran berekonomi syariah.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Nashih Nashrullah
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc (Ketua, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia/ Founder, Sakinah Finance)
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dr. Murniati Mukhlisin, M.Acc (Ketua, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia/ Founder, Sakinah Finance)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sakinah Finance kembali menggelar Ekonomi Islam untuk Anak-anak" href="http://www.sakinahfinance.com">Sakinah Finance Business Clinic For Kids yang melibatkan anak-anak kurang mampu yang tinggal disekitar area Kampus Tazkia, Bogor. 

Kegiatan yang digelar pada 13-14 Juli lalu itu bertujuan untuk mengajarkan dan mengenalkan sedini mungkin mengenai ekonomi Islam, pengelolaan keuangan dan menanamkan jiwa bisnis kepada anak-anak. 

Baca Juga

Founder Sakinah Finance, Murniati Mukhlisin, menjelaskan materi-materi yang disampaikan kepada anak-anak didesain secara menyenangkan dan ringan. Mulanya, anak-anak diajak untuk mengenal sifat-sifat Rasululah SAW dalam berbisnis dan konsep halal dan haram.

“Anak-anak juga diajak untuk memahami pentingnya zakat, infak, sedekah, wakaf sebagai media berbagi dengan sesama,” kata dia melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (15/7).

Dia mengatakan, pihaknya juga mengajak anak-anak untuk mencatatkan setiap jenis pemasukan dan pengeluaran mereka sehari-hari. Anak-anak selanjutnya diajak untuk mencatatkan rencana dan impian mereka dalam jangka pendek dan jangka panjang dan bagaimana cara mereka mengatur keuangan mereka untuk meraih hal tersebut.

Selain itu, tambah Murniati, anak-anak juga diajarkan bagaimana cara meraih rencana jangka pendek dan panjang mereka. Ada dua hal yang bisa dilakukan, yang pertama dengan menabung atau menyisihkan uang jajan, dan yang kedua dengan menambah pendapatan mereka dengan cara menjalankan bisnis mereka masing-masing.

“Kami arahkan anak-anak untuk menciptakan produk atau kreasi mereka sendiri dari barang-barang bekas seperti kardus, koran bekas, sedotan, dan gelas plastik. Lalu kami dorong mereka untuk menjual hasil kreasi mereka sendiri,” jelas dia.

 Menurut Murniati, pemahaman tentang konsep ekonomi Islam dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari penting diajarkan sejak dini kepada anak. Dia berharap, ke depan semakin banyak anak yang tumbuh menjadi ekonom Islam yang kuat, mahir dalam pengelolaan keuangan dan memiliki jiwa bisnis yang mampu memberdayakan umat.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement