Jumat 12 Jul 2019 22:45 WIB

Pemerintah Target Serap 1,1 Juta Ton Garam Lokal

Jumlah konsumsi garam saat ini baru sekitar 1,6 juta-1,7 juta ton.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (10/7/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (10/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kementerian Perindustrian mencatat realisasi serapan garam lokal telah mencapai 1 juta ton hingga Juli 2019. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan penyerapan garam lokal sebanyak 1,1 juta ton.

Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono mengaku pihaknya optimis dapat mencapai target serapan tersebut hingga akhir bulan ini. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi syarat rekomendasi pengajuan impor garam industri pada tahun ini. 

 

“Kami berkomitmen menyerap 1.128.000 ton, serapan ini berlaku dari Agustus 2018 hingga Juli 2019. Hingga minggu pertama Juli, jumlah serapan garam lokal sudah mencapai 1.009.000 ton,” ujarnya saat konferensi pers ‘Progress Permasalahan Pergaraman Nasional’ di Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (12/7).

 

Menurutnya target penyerapan garam lokal selanjutnya akan sama dengan periode tahun ini. Namun, target tersebut masih dalam tahap pembicaraan lebih matang. 

 

"Kita masih belum hitung angkanya, ini masih dibicarakan. Dalam dua minggu diharapkan komitmen industri sudah keluar. Tapi jumlahnya tidak boleh kurang dari sebelumnya, minimal segitu besarnya," ucapnya.

 

Kendati belum ada komitmen tertulis, kata Fridy, para industri pengguna telah berjanji untuk menyerap garam setidaknya dengan volume yang sama seperti periode sebelumnya, yakni sekitar 1,2 juta ton. Adapun realisasi penyerapan bisa dimulai pada waktu yang sama sekitar akhir Juli atau awal Agustus, lantaran menunggu keringnya garam-garam produksi rakyat. 

 

Sementara itu, untuk sisa perjanjian penyerapan periode 2018-2019, pihaknya telah mendorong industri untuk mempercepat penyerapan sisa garam hingga sesuai dengan kuota yang telah dijanjikan. Dia menyebut volume serapan garam terakhir oleh industri untuk komitmen 2018-2019 sudah mencapai 980ribu ton dan masih terus berjalan. 

 

“Jumlah konsumsi garam saat ini  baru sekitar 1,6 juta-1,7 juta ton, yang terdiri dari 700 ribu-800 ribu ton untuk konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk industri pengolahan ikan asin skala kecil menengah,” jelasnya.

 

Sementara Direktur Operasional PT Garam (Persero) Hartono menambahkan perseroan menargetkanserapan garam lokal sebanyak 75ribu ton pada tahun ini. Langkah ini penyerapan ini agar memberikan kepastian harga  pada level petambak dan meningkatkan harga garam lokal di tengah mengalami penurunan. 

 

“Kami akan membeli garam rakyat kualitas I (KW I) sehharga Rp 1.050 per kilogram (kg). Kami memang hanya menyerap garam dengan kualitas I saja," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement