REPUBLIKA.CO.ID, , CIANJUR -- PLN melaksanakan seremoni operasi komersial gelar Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala berkapasitas 47 MW (Megawatt), Jumat (12/7).
PLTA Rajamandala 47 MW merupakan program pembangunan pembangkit EBT sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2019-2028. PLTA beroperasi sejak Mei 2019.
Dengan total nilai investasi sebesar 150 juta dolar AS, pembangunan PLTA ini membutuhkan waktu sekitar 7 (tujuh) tahun sejak 2012. PLTA dibangun melalui kerja sama antara Anak Perusahaan PLN yaitu Indonesia Power (IP) dengan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) yang kemudian membentuk perusahaan baru sebagai operator PLTA, PT Rajamandala Electric Power.
PLTA Rajamandala akan memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali melalui transmisi 150 kV (kilo Volt) Cianjur-Cigereleng sekaligus sebagai backup system kelistrikan khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.