Jumat 12 Jul 2019 11:00 WIB

Harga Cabai Merah di Kota Sukabumi Masih Mahal

Harga cabai belum turun di Kota Sukabumi, bahkan harga cabai keriting merah naik.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.
Ilustrasi penjual cabai di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Harga komoditas cabai merah di pasar tradisional Kota Sukabumi masih mahal. Bahkan, ada jenis cabai merah yang harganya terus naik.

‘’Harga cabai merah masih mahal dan belum mengalami penurunan,’’ ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Heri Sihombing kepada wartawan Jumat (12/7). Hal itu didasarkan pantauan petugas di Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita, Kota Sukabumi.

Baca Juga

Heri menerangkan, harga cabai merah jenis TW misalnya masih sebesar Rp 60 ribu per kilogram. Padahal pada beberapa pekan lalu hanya Rp 54 ribu per kilogram.

Selain itu, komoditas cabai merah lokal harganya saat ini mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga cabai merah lokal hanya Rp 55 ribu per kilogram.

Komoditas cabai keriting merah naik dari Rp 54 ribu per kilogram menjadi Rp 58 ribu per kilogram. Harga cabai keriting hijau mencapai Rp 25 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kilogram. 

Heri menerangkan, harga cabai rawit hijau naik dari Rp  48 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram. Jenis sayuran lainnya yang harganya naik yakni cabai rawit merah dari Rp 48 ribu per kilogram menjadi Rp 65 ribu per kilogram.

Kenaikan harga tersebut, kata Heri, berdasarkan mekanisme pasar. Salah satunya dipengaruhi oleh musim kemarau yang berdampak pada sentra penghasil cabai di daerah yang berkurang produksinya.

Heri menerangkan, untuk komoditas di luar cabai harganya relatif stabil, misalnya harga bawang merah stabil di harga Rp 28 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 32 ribu per kilogram. Jenis bahan sayuran lainnya yakni harga bawang Bombay Rp 24 ribu per kilogram. Selain itu harga wortel bertahan Rp 12 ribu per kilogram, lobak Rp 10 ribu per kilogram, dan buncis Rp 10 ribu per kilogram. 

Di sisi lain, kata Heri, harga daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Sementara, harga telur ayam bertahan Rp 24 ribu per kilogram.

Khusus harga daging ayam sebelumnya harga sempat anjlok mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram. Namun, kini mulai kembali naik sesuai dengan mekanisme pasar.

Salah seorang warga Kecamatan Cikole, Anissa K (23 tahun) mengatakan, warga mengeluhkan mahalnya harga cabai merah di pasaran. Dampaknya kini warga mulai mengurangi pembelian cabai untuk keperluan memasak di dapur. Ia berharap harga capai bisa kembali normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement