Senin 08 Jul 2019 16:10 WIB

Penerbangan Dialihkan ke YIA Kurangi Kepadatan Adisutjipto

Saat ini, terdapat 12 penerbangan sehari di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Penumpang keluar dari area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Penumpang keluar dari area bandara seusai mendarat dengan pesawat komersial Citilink saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)/ Airnav Indonesia berharap pergerakan pesawat lebih banyak beralih ke Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) untuk mengurangi kepadatan di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Saat ini, Bandara Adisutjipto juga masih digunakan untuk latihan militer.

Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto mengatakan, diharapkan penerbangan lekas bertambah di YIA yang saat ini baru 10 pergerakan. "Untuk Adisutjipto ada 188 pergerakan pesawat untuk sipil, untuk militer 120-130 per hari. Yang ada di sini (YIA) baru 10 pergerakan semoga bertahap geser ke sini, jadi trafik berkurang dan slot renggang," kata Novie di Yogyakarta, Senin (8/7).

Baca Juga

Novie menjelaskan rapatnya slot di Bandara Adisutjipto Yogyakarta seringkali menimbulkan keterlambatan penerbangan. "Sehingga keterlambatan-keterlambatan yang terjadi satu mau mendarat dan latihan jadi bisa kita reduksi. Diharapkan nanti trafik menjadi lebih banyak ke sini," katanya.

Saat ini, terdapat 12 penerbangan sehari di Bandara Internasional Yogyakarta dengan dua penerbagan dalam satu jam untuk waktu paling padat (peak hour). Padahal, alokasi slot yang tersedia untuk 13 penerbangan per jam.

Maskapai yang beroperasi di Bandara Internasional Yogyakarta baru Citilink Indonesia dan Batik Air dengan rute ke Halim Perdanakusuma, Samarinda, Palangka Raya dan Soekarno-Hatta. Adapun, personel petugas pengendali lalu lintas udara (ATC) di Bandara Internasional Yogyakarta terdapat delapan orang, petugas komunikasi aeronautika tiga orang dan ATS serta teknisi pendukung enam orang.

Novi menambahkan saat ini juga akan ditambah sistem radar menggunakan instrument landing system (ILS). "Dengan beroperasinya YIA, maka diharapkan dapat menambah frekuensi akses udara melalui Pantai Selatan Jawa yang saat ini sudah ada rute T1 yang dapat dilalui rute dari dari ke Denpasar, sehingga mengurangi kepadatan di jalur Utara Jawa," kata Novie.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement