REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Linkaja akan menambahkan fitur syariah dalam aplikasinya. Chief Technical Officer Linkaja Arman Hazairin menyampaikan syariah akan ada di dalam aplikasi Linkaja sebagai pilihan dan dapat diakses melalui Profile pengguna.
"Jadi nanti masuk aplikasi Linkaja, di profilenya pengguna bisa memilih layanan secara syariah," kata dia kepada Republika usai Media Gathering LinkAja di Kantor Pusat Linkaja di Energy Building, Jakarta, Kamis (5/7).
Arman menyampaikan pada dasarnya perbedaan layanan terletak pada akad ketika bertransaksi. Pengguna Linkaja tidak akan mendapat hasil yang berbeda, misal dalam hal diskon atau cashback. Layanan akan dibedakan melalui sistem.
Menurut Arman, opsi profile syariah dan segala operasionalnya akan mengikuti aturan yang berlaku dari Dewan Syariah Nasional (DSN). Mulai dari ketentuan akad, pola transaksi, hingga penempatan floating money di bank syariah.
"Iya, kita ikut aturan itu," katanya.
Arman menggarisbawahi bahwa Linkaja pada dasarnya adalah uang. Sehingga opsi syariah atau tidak merujuk pada pelayanan dan sistemnya. Ia mengatakan Linkaja tetap sesuai dengan standar pengelolaan uang elektronik yang ditetapkan Bank Indonesia.
Saat ini opsi syariah ini masih terus dalam pengembangan. Menurutnya layanan akan berguna bagi masyarakat yang memiliki preferensi. Linkaja juga intensif komunikasi dengan sejumlah pihak terkait, salah satunya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).
"Dalam pengembangannya teknologi ini oke, tujuannya dipahami dan mulia, sejauh ini kendala bisa teridentifikasi dan kita bisa tangani," kata dia.
Chief Marketing Officer Linkaja Edward Kilian Suwignyo mengatakan Linkaja syariah akan memiliki waktu dan pembahasannya sendiri. Pembahasan terkait fitur ini perlu lebih dalam agar pesannya sampai pada masyarakat.
Pria yang akrab disapa Kiki ini membenarkan Linkaja sedang pengembangan untuk fitur syariah. Dengan alasannya karena ada permintaan dan sudah kebutuhan masyarakat.
"Kita basisnya melayani masyarakat jadi pasti dimulainya dengan ada kebutuhan tidak, kita lihat ada," katanya.
Sebelumnya, KNKS sempat menyebut Linkaja Syariah akan meluncur pada Agustus. Edward mengatakan sejauh ini pengembangan dan timeline Linkaja masih sesuai dengan rencana.