Selasa 02 Jul 2019 17:32 WIB

Konstruksi LRT Jabodebek Capai 63 Persen

Pembangunan proyek LRT fokus kepada pembebasan lahan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Sejumlah penumpang turun dari Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (26/6/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah penumpang turun dari Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (26/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Adhi Karya Budi Harto menuturkan saat ini proses konstruksi Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek per 21 Juni 2019 secara keseluruhan mencapai 63,127 persen. Untuk lintas Cawang-Cibubur 82,776 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 52,064 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 57,114 persen.

Budi mengatakan saat ini dalam pembangunan proyek tersebut fokus kepada pembebasan lahan. “Ini sudah hampir selesai, tinggal pembebasan tanah di depo saja,” kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) LRT Jabodebek di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (2/7).

Baca Juga

Dia mengatakan beberapa lokasi yang belum dibebaskan lahannya seperti depo di Bekasi, stasiun di Cibubur, dan tempat lainnya ada sebagian kecil yang belum mencapai kesepakatan harga. Hanya saja, Budi menegaskan sebagian besar sudah mencapai kesepakatan.

Budi yakin operasional LRT Jabodebek masih akan sesuai rencana meski saat ini pembebasan lahan masih berproses. “Target beroperasi awal 2021, untuk uji coba perkiraan akhir 2020,” ungkap Budi.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan lahan tanah yang belum selesai di depo Bekasi hanya satu hingga dua bidang lagi. Zulfikri menegaskan jika ada kesepakatan maka akan langsung dibayar dan ganti rugi namun masih dilakukan pendekatan.

“(Kepemilikan tanah) ada privatnya total 181 bidang. Sudah hampir 50 persen,” tutur Zulfikri.

Zulfikri mengharapkan operasional LRT Jabodebek bisa dilakukan sesuai rencana pada 2021 namun kalau bisa juga dipercepat. Hanya saja, Zulfikri mengakui detil waktu pada 2021 bisa beroperasi belum diketahui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement